![]() |
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengapresiasi event BBTF. Dia berharap, ajang ini, tetap berlangsung dan eksis mendatangkan buyers setiap tahunnya |
Badung – Ajang Bali & Beyond Travel Fair 2019 yang digelar di Nusa Dua, Kabupaten Badung menargetkan bisa menjaring buyer dengan nilai transaksi mencapai Rp9,23 triliun.
Pameran pariwisata yang diklaim sebagai terbesar di Indonesia ini, sudah keenam kalinya digelar dan tahun ini berlangsung 25 sampai 29 Juni 2019 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua.
Ketua Komite BBTF 2019 yang juga merupakan Ketua Asita Bali I Ketut Ardana menyampaikan sampai saat ini (28/5) telah ada 289 buyers dari 55 negara yang mendaftar.
“Sebagai suatu bentuk dukungan pasti Kementrian Pariwisata RI juga akan mendatangkan 112 buyers dari 13 negara, jadi diperkirakan sampai 25 Juni, nanti akan ada 401 buyers dari 68 negara,” tuturnya saat konferensi pers di Kekeb Restaurant, Nusa Dua, Selasa (28/5/2019).
Pihaknya optimis, jumlah buyers 2019 akan lebih banyak dari jumlah buyers pada tahun 2018. “Sedangkan target transaksi penjualan wisata business to business (B2B) sebesar 9,23 triliun lebih besar dari pencapain BBTF 2018 yaitu 7,7 triliun,” sebutnya.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengapresiasi event BBTF. Dia berharap, ajang ini, tetap berlangsung dan eksis mendatangkan buyers setiap tahunnya.
BBTF merupakan market place bagi para pelaku usaha wisata Indonesia dan luar negeri, dimana hal tersebut memiliki potensi besar untuk mempromosikan pariwisata Bali. Cok Ace juga berharap, BBTF 2019 yang mengangkat tema “Perjalanan Menuju Pariwisata Berkelanjutan” memberikan fokus yang berbeda.
Tidak hanya mengangkat destinasi wisata Bali, namun juga membahas peluang, trend, wawasan industri sekaligus menyoroti keragaman budaya Indonesia dari ujung barat ke ujung timur Indonesia.
Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata I Gde Pitana menyampaikan bahwa Kementerian Pariwisata RI mendukung BBTF ini secara berkelanjutan.
Bentuk dukungan yang akan diberikan oleh pihak kementerian adalah mendatangkan 112 buyers dari 13 negara.
Selain itu, bentuk dukungan lainnya disampaikan oleh Pitana, dimana pada tahun ini Kemenpar mengerahkan Agent dan Operator dari Indonesia Timur seperti dari Sulawesi untuk ikut berjualan di BBTF.
Hal tersebut dilakukan agar BBTF dapat dijadikan sebagai market place di Indonesia.
Selain itu Kemenpar juga mendukung dimana Bali yang menjadi poin center pelaksanaan BBTF kedepan, tidak hanya menjadi gate dan end destination tapi juga menjadi penghubung antar pariwisata di Indonesia.
“Dengan demikian, sebaran promosi pariwisata di Indonesia dapat merata,” demikian Pitana. (rhm)