Denpasar – Waka Humas SMAN 2 Denpasar, Dra. Tri Sulistyaningsih,
menyampaikam, jaringan 4G Telkomsel sangat berguna sekali terutama untuk
melaksanakan pembelajaran secara daring bagi para pendidik.
“Kami juga sering mengadakan meeting secara virtual bersama guru guru lainnya.
Dengan menggunakan jaringan 4G ini pembalajaran daring maupun meeting dapat
berjalan lancar,” ungkapnya, Senin (1/3/2021).
Kecepatan akses internet selama pandemi Covid-19 menjadi kebutuhan utama bagi
siapa saja. Ini tidak lepas dari perubahan gaya hidup masyarakat yang terjadi
baik yang ada di perkotaan maupun pedesaan, sejak muncul pandemi Covid-19.
Segala aktivitas masyarakat lebih banyak dilakukan dari rumah, seperti
bekerja, belajar hingga belanja kebutuhan sehari-hari melalui layanan pesan
antar secara online.
Alhasil, masyarakat cukup terlayani kebutuhannya dengan
cukup klik di aplikasi layanan tersebut.
Tidak itu saja, untuk transaksi pun dilakukan secara online baik melalui
aplikasi mobile banking maupun aplikasi lainnya seperti LinkAja, GoPay, OVO,
dan sebagainya.
Agar layanan tersebut memberikan kepuasan pada pengguna, akses
internet sangat menentukan.
“Di masa pandemi seperti saat ini memang internet menjadi yang utama. Pakai 4G
jauh lebih enak karena saat ada project di instagram kecepatan untuk
mengupload kontennya sangat cepat dan stabil. Apalagi ketika digunakan untuk
download film di netflix gak perlu menunggu lama,” tutur Ananda Puspita
Influencer asal Bali (28 tahun) yang telah menggunakan Telkomsel sejak 11
tahun lalu.
Menanggapi penggantian simcard 3G ke 4G, VP Network Operation Quality
Management Telkomsel Area Jawa Bali, Juanita Erawati, mengatakan, layanan 4G
Telkomsel sudah merata di seluruh pelosok Jawa Timur, mulai di kota hingga di
pelosok pedesaan.
Ini didukung penyediaan BTS 4G di Bali sebanyak lebih dari 1700 unit.
Juanita menjelaskan layanan 4G tidak ada alasan lagi bagi pelanggan komplain
soal buffer karena semua sudah berteknologi 4G. Kalau masih ada yang komplain
akses internetnya lemot atau sering buffer harus dicek lagi apakah simcard-nya
masih 3G.
Kalau simcard-nya masih 3G, tegas Juanita, harus segera diganti ke 4G sehingga
kecepatan akses Telkomsel menjadi lebih optimal. Saat ini jumlah pelanggan
Telkomsel di Bali yang belum menukarkan simcard-nya ke 4G sekitar 27 persen.
Pihaknya berharap tahun 2022 seluruh pelanggan Telkomsel sudah menukarkan
simcard-nya ke 4G. Jika tidak, sangat sayang karena tidak bisa menikmati
kualitas akses internet yang bagus, yang dimiliki Telkomsel.
Guna menukarkan simcard, Juanita mengatakan, pelanggan bisa mendatangi GraPARI
terdekat di wilayahnya. Tidak perlu khawatir, GraPARI menerapkan protokol
kesehatan yang ketat dan penggantian simcard tidak membutuhkan waktu lama.
Juanita mengajak bagi pelanggan Telkomsel, yang simcard-nya belum 4G agar
segera ditukarkan.
Sekarang eranya serba digital, serba cepat dan akses internet lemot sudah
tidak jaman lagi karena Telkomsel sudah memberikan layanan 4G yang jauh lebih
optimal kecepatan akses internetnya dibanding 3G. Jadi ayo buruan ditukar
simcard yang masih 3G.
“Kalau terkendala smartphone berteknologi 4G jangan khawatir, saat ini cukup
banyak yang menyediakan smartphone dengan harga terjangkau. Bahkan sekarang
sudah mulai dipasarkan smartphone berteknologi,” imbuhnya. (rhm)