KabarNusa.com –
Jasad Sheila van Wiese Mack warga negara Amerika Serikat yang ditemukan
tewas dalam koper saat menginap di Hotel St Regis, Nusa Dua, Bali pada
12 Agustus 2014 menjalani proses autopsi tim Medis Rumah Sakit Umum
Pusat Sanglah Denpasar.
“Proses autopsi berlangsung lancar
hinga pukul 11.15 Wita, ” .sebut Kepala Bagian Staf Medik Fungsional
Kedokteran Forensik RSUP Sanglah Denpasar, dr Ida Bagus Alit kepada
wartawan Sabtu (16/8/2014).
Saat melakukan pemeriksaan
mendalam, ditemukan beberapa luka yang dominan pada wajah dan kepala
yang menandakan korban mengalami tindak kekerasan.
“Kami temukan luka patah tulang leher meluas dan melintang rahang,” beber Alit.
Pihaknnya
juga menemukan, luka patah tulang hidung yang meluas sampai ke rahang
atas kanan dan ke kiri atau dikenal “Lefort” II. Artinya, patah tulang
yang terjadi meluas sampai rahang atas kanan dan kiri.
Petugas
medis juga mendapati adanya tanda aspirasi darah pada saluran nafas. Hal
itu menandakan, saat tindak kekerasan terjadi korban masih dalam posisi
berdiri.
“Kami juga temukan ada tanda-tanda korban mati lemas,”
kata Alit sembari menambahkan saat dihabisi pelaku terjadi pagi hari
lantaran pada lambung korban masih kosong atau belum kemasukan makanan.
Dengan
berbagai temuan luka it, kemungkinan yang menjadi penyebab kematiannya
adalah korban mengalami kekerasan tumpul terutama pada wajah dan kepala
yang mengakibatkan, patah tulang dan gangguan pada aliran udara.
Hingga
kini, jasad korban masih dititipkan di Ruang Jenazah Forensik
Kedoktorean RSUP Sanglah sampai menunggu proses penanganan selanjutnya.
Proses
autopsi dilakukan setelah pihak Konsulat AS memberikan dukungan
terhadap langkah untuk mengungkap penyebab kematian wisatawan asing asal
Negeri Paman Sam berumur 62 Tahun itu.
Diketahui, Sheila menjadi
korban pembunuhan saat menginap di hotel bintang lima itu pada 12
Agustus 2014, diduga dilakukan oleh putrinya Heather Lois dan teman
dekatnya Tommy yang kini ditahan di Mapolresta Denpasar. (rma)