Jatiluwih Go International, Ikuti Program Transformasi Desa Wisata Digital Bank Indonesia

Desa Wisata Jatiluwih, sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO, semakin mengukuhkan posisinya sebagai destinasi unggulan internasional.

4 Oktober 2025, 06:03 WIB

Tabanan – Desa Wisata Jatiluwih, yang dikenal dunia berkat keindahan sawah terasering Subak sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO, semakin mengukuhkan posisinya sebagai destinasi unggulan internasional.

Pada 2 Oktober 2025, Jatiluwih menjadi salah satu dari 12 destinasi terpilih di Bali yang diundang secara eksklusif oleh Bank Indonesia (BI) untuk mengikuti program Capacity Building bertajuk “Transformasi Membangun Desa Wisata Digital & Kreatif.”

Manajer DTW Jatiluwih, John Ketut Purna menyatakan undangan ini adalah “pengakuan nyata atas kerja keras dan konsistensi kami dalam menjaga kualitas, keaslian, dan manajemen yang berkelanjutan di Jatiluwih.”

Kehadiran Jatiluwih dalam acara dua hari di Hotel Marusaka Nusa Dua ini memperkuat statusnya sebagai motor penggerak ekonomi lokal berbasis pariwisata maju yang telah berlabel Go International.

BI Seleksi 12 Destinasi Unggulan

Bank Indonesia secara selektif hanya mengundang destinasi yang dinilai matang, maju, dan memiliki rekam jejak internasional yang kuat.

Selain Jatiluwih, beberapa destinasi bergengsi lain yang turut serta meliputi Desa Wisata Penglipuran, Desa Wisata Pemuteran, Monkey Forest, Pantai Pandawa, dan Uluwatu.

Pemilihan ini menunjukkan komitmen BI untuk berinvestasi pada potensi pariwisata yang paling siap melakukan transformasi digital secara menyeluruh.

Fokus pada Transformasi Digital dan Kemitraan

Fokus utama program Capacity Building ini adalah percepatan adopsi teknologi digital, mulai dari sistem pembayaran nontunai hingga manajemen operasional dan pemasaran global.

Langkah ini penting untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkuat ketahanan ekonomi desa wisata.

Lebih lanjut, acara ini menginisiasi kerja sama strategis antara desa-desa wisata terpilih dengan platform pemesanan dan e-commerce ternama.

BI memfasilitasi kesepakatan untuk bermitra dengan Traveloka untuk pasar internasional (Asia, Eropa, Jepang) dan untuk pasar domestik.

Kemitraan ini bertujuan memotong rantai distribusi, memberikan akses langsung kepada wisatawan global, serta mempromosikan paket wisata desa secara profesional.

Keikutsertaan Jatiluwih dalam program ini diharapkan menjadi contoh sukses sinergi antara pelestarian budaya dan pemanfaatan teknologi modern.

Hal ini mendorong langkah Jatiluwih menuju predikat Smart Village atau Desa Wisata Digital, yang akan meningkatkan daya saingnya di kancah pariwisata dunia. ***

Berita Lainnya

Terkini