![]() |
Kondisi jalan rusak berlubang banyak ditemukan di ruas jalan jurusan Denpasar-Gilimanuk |
Kabarnusa.com – Lebaran tidak sampai dua bulan lagi namun kondisi jalur utama Denpasar-Gilimanuk masih rusak parah. Padahal jalur tersebut merupakan litasan satu-satunya arus mudik lebaran.
Kondisi tersebut bakal menghambat kelancaran arus mudik. Bahkan jika tidak diperbaiki bisa menimbulkan kerawanan seperti kecelakaan lalu lintas.
Beberapa warga menilai pemerintah sangat lamban mengantisipasi kerusakan jalan terutama lubang-lubang jalan yang sangat parah sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk dan mengantisipasi korban jiwa akibat pohon perindang.
Anggota LSM Forkot Nur Hariri, Senin menyebut, kerusakan jalan sepanjang Denpasar-Gilimanuk sangat berbahaya, apalagi ketika arus lalu lintas sangat padat dan macet baik saat liburan dan menjelang arus mudik.
“Ini harus segera diantisipasi. Dinas terkait harus sudah mulai memperbaikinya,” harapnya dihubungi Senin 18 Mei 2015..
Nur Hariri juga mengatakan kejadian kecelakaan hingga menelan korban akibat pohon perindang di sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk juga menjadi ancaman menjelang arus mudik lebaran.
Hal senada juga dikatakan Made Adi salah seorang warga yang tinggal di Jalan Raya Banyubiru. Pihaknya berharap kerusakan jalan di wilayah ini segera diperbaiki.
“Saya lihat mulai dari Banyubiru, Tukadaya, Tuwed, Candikusuma, Pulukan, bahkan di depan Taman Makam Pahlawan dan depan Pengadilan/Simpang Sudirman, Jembrana juga sudah sangat parah dan sering ada kecelakaan,” jelasnya.
Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Gede Sumadra Kerthiawan mengatakan pihaknya juga merasa khawatir angka kecelakaan lalu lintas akan meningkat karena arus mudik setiap tahun selalu padat.
“Apalagi arus mudik lebaran tinggal sebulan lagi. Kami juga berharap dari balai jalan nasional segera membenahi jalan yang rusak parah sepanjang jalur utama kota dan Negara-Gilimanuk,” harapnya.
Dari pengamatan pula, masih banyak pohon perindang di sepanjang jalan Mendoyo dan kawasan Cekik serta Klatakan, Melaya yang kondisiya sudah lapuk dan cenderung condong ke jalan. Sehingga membahayakan para pengguna jalan.
Terkait permasalahan ini, pihaknya meminta agar pihak terkait segera memangkas pohon perindang dan membahayakan agar tidak muncul korban lagi.(dar)