Kabarnusa.com – Aktivitas penyeberangan Selat Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, mulai meninhkat menjelang penutupan pelabuhan menyusul datangnya pelaksanaan hari raya Nyepi pada 21 Maret 2015.
Dari pantauan, menjelang penutupan di Pelabuhan Gilimanuk, sejak Rabu (18/3/2015) pagi, mulai pagi hingga sore hari arus kendaraan keluar Bali mulai meningkat dan cendrung padat.
Kendaraan yang akan keluar Bali didominasi kendaraan roda dua lewat pelabuhan.
Pihak otoritas pelabuhan memprediksi puncak kepadatan kendaraan pada Kamis (19/3) dan Jumat (20/3) mendatang.
“Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, arus keluar Bali sudah mulai padat tiga hari sebelum Nyepi,” terang Manajer Operasional ASDP Gilimanuk, Wahyudi Susianto.
Pelabuhan Gilimanuk menurutnya akan mulai ditutup pada Sabtu pagi pukul 05.50 wita.
Sedangkan di Pelabuhan Ketapang lebih dulu ditutup, yakni pada Jumat (20/3) sore pukul 18.00 wita. Hal itu untuk antisipasi kendaraan dari Jawa yang tujuannya ke Lombok.
Pihaknya berharap kendaraan yang hendak keluar Bali sebelum hari H, untuk antisipasi penumpukan kendaraan di Pelabuhan.
Saat menjelang penutupan itu, di Pelabuhan Gilimanuk hanya disiagakan tiga kapal untuk penyeberangan ke Ketapang. Ketika pelaksanaan Nyepi, semua kapal berada di perairan Ketapang.
Kapal yang beroperasi 32 kapal baik kapal barang maupun kapal penumpang. Diprediksi seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang penutupan kendaraan yang keluar Bali akan menumpuk di Pelabuhan. Khususnya kendaraan barang dan roda empat.
Dalam kesempatan terpisah Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Gede Sumadra Kerthiawan, mengatakan, untuk antisipasi pengamanan dilakukan penebalan personil di Pelabuhan Gilimanuk.
“Belum ada penumpukan kendaraan roda dua maupun truk, Kepadatan hanya terlihat di loket roda dua pada pagi dan sore hari,” imbuhnya.(dar)