Jembatan Terancam Ambrol, Warga Minta Sungai Disender

13 Desember 2015, 17:18 WIB

Kabarnusa.com –Sejak beberapa tahun lalu kondisi sungai Yehembang Kangin, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali tergerus air. Kondisi itu menyebabkan kebun atau tegalan milik warga longsor. Bahkan jembatan Banjar Sumbul, yang menghubungkan Banjar Sumbul dengan Banjar Bangli dan Banjar Tibu Sambi, terancam ambrol.

Terbukti, payal dan pengaman jembatan bagian bawah, banyak jebol lantaran tergerus air sungai, terutama saat terjadi banjir bandang.

“Sudah lama memang kebun-kebun warga lonsor karena tergerus air. Kebun yang dulu luasnya satu hektar, kini tinggal setengahnya,” ujar Dewa Kade Ardiyanta, warga setempat, Minggu (13/12/2015).

Jembatan Banjar Sumbul juga terancam ambrol, lantaran tanah pengaman di sekitarnya tergerus air sungai.

“Kalau ini tidak segera dapat penanganan, kami yakin jembatan akan ambrol karena payal dan pengaman jembatan bawahnya sudah banyak yang jebol,” tutur dia dibenarkan warga lainnya.

Warga meminta agar sungai disender atau dipasanggi batu bronjong, terutama di sekitar jembatan agar jembatan tidak ambrol.

Apalagi fungsi jembatan sangat vital, menghubungkan Banjar Sumbul dengan Banjar Bangli dan Banjar Tibusambi, Desa Yehembang Kanin, bahkan tembus ke Banjar Pangkung Languan, Desa Yehsumbul, Mendoyo.

Kelian Banjar Sumbul, Desa Yehembang Kangin Made Alit Wiryawan mengatakan, kondisi tersebut telah terjadi sekitar empat tahun lebih, hingga kini belum mendapat penanganan.  Padahal kondisi tersebut mengancam jembatan diatasnnya.

“Kami sudah terlalu sering mengusulkan pembangunan pengaman sungai baik ke Pemkab Jembrana maupun langsung ke provinsi. Tapi sampai sekarang belum ada tanggapan,” terangnya.

Warga berharap agar sungai itu segera ditangani sehingga tanah-tanah warga di sepanjang sungai tersebut dan jembatan Banjar Sumbul terselamatakan dari ancaman longsor.(dar)

Berita Lainnya

Terkini