Jember – Talkshow Jember Lawyers Clubs (JLC) diharapkan bisa menjadi
wadah bagi masyarakat Jember dalam menyampaikan gagasan dan aspirasi seperti
bagaimana membangun sistem pendidikan yang ideal di tengah pandemi Covid-19.
Ketua JLC Ikhlasun Malik Fajar mengatakan, jadi kami membahas tentang
permasalahan yang dialami segenap masyarakat, entah itu diwilayah sosial,
politik, ekonomi dan pendidikan.
JLC yang telah bersinergi lima kali bersama Polres Jember, kali ini mengangkat
tema “Pintasan Menuju Pendidikan Jember Kondusif Di Tengah Pandemi”.
Sejumlah naramsuber dihadirkan yakni Bupati Jember Hendy Siswanto, Kepala
Bakorwil wilayah Kabupaten Jember Lumajang, Ketua Komisi D DPRD kabupaten
Jember, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jember, dan Ketua POPENA (Persatuan
Orang Tua Peduli Pendidikan Anak) pada Senin (8/2/2021) malam.
Kegiatan ini dihadiri oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Atas atau SMA/SMK,
mahasiswa, dan juga guru-guru di Kabupaten Jember.
Latar belakang diadakannya acara dialog publik seperti ini yang dikemas dengan
talkshow dan “Jember Lawyers Club” karena pihaknya ingin melihat bagaimana
sistem pendidikan di Kabupaten Jember.
“Kami melihat situasi pendidikan khususnya di Kabupaten Jember sendiri belum
kondusif, makanya pokok-pokok bahasan kami itu bagaimana pendidikan yang
ideal,” ujarnya.
Ia menambahkan, bahasan pokok atau fokus tujuan kegiatan ini, untuk menyambut
bonus demografi, kemudian bagaimana korelasi pendidikan dan teknologi yang
berjalannya di pandemi saat ini tidak merata, serta untuk mengangkat atau
memberikan solusi.
“Tujuan kami, pertama meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan di
Kabupaten Jember,” sambungnya.
Kemudian melalui ajang ini bisa memberikan pemahaman kepada mahasiswa
bagaimana digitalisasi pendidikan yang efektif dan juga tidak hanya mahasiswa,
semua elemen kepemudaan atau semua elemen yang ada di dunia pendidikan.
Kemudian target yang pertama, untuk memunculkan peningkatan pemahaman akan
proses pendidikan dalam artian transformasi teknologi.
“Target keduanya, terjawabnya tantangan pendidikan guna menjawab tantangan
bonus demografi, dan juga target kami yang ketiga yaitu masyarakat memahami
problem solving pada persoalan yang ada di wilayah Kabupaten Jember,”
tutupnya. (riz)