Jenderal Dudung Abdurachman: Indonesia Mudah Tercerai Berai Jika Tak Ada Perekat yang Kuat

Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman  mengingatkan bangsa Indonesia akan mudah tercerai berai jika tidak ada perekat yang kuat.

23 Juli 2022, 12:33 WIB

Bandung.  – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman  mengingatkan bangsa Indonesia akan mudah tercerai berai jika tidak ada perekat yang kuat.

Pihaknya juga menegakan, konflik komunal rentan terjadi di Indonesia mengingat bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam golongan, kelompok, suku dan agama.

“Jika tidak ada perekat yang kuat untuk menyatukan perbedaan itu, maka Indonesia akan mudah tercerai berai dipengaruhi dan diintervensi kekuatan dari luar,” tegas Dudung Abdurachman  di hadapan Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Digreg) XLIX Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI tahun 2022

Kasad Jenderal Andika Raih Medali The Legion of Merit

Jenderal Dudung Abdurachman memberikan pembekalan kepada Pasis tersebut di Grha Widya Adibrata Sesko TNI, Bandung, Jumat (22/7/2022)

Bentuk pengaruh luar bisa berupa budaya luar yang diikuti masyarakat kita terutama generasi muda.

Kemudian ada upaya memasukkan paham dari luar yang tidak sesuai dengan kondisi bangsa untuk mempengaruhi pola pikir kita.

LPSK Yakini Kuatnya Sinergitas Pemangku Kepentingan Kunci Perangi Praktik Perdagangan Orang

“Ini semua akan membuat Indonesia rentan terjadi konflik komunal,” tegas Jenderal Dudung.

Kasad menyampaikan tentang pokok-pokok kebijakannya dalam mengantisipasi perkembangan di lingkungan strategis untuk menambah pengetahuan dan wawasan kepada Pasis Dikreg Sesko TN.

Nantinya setelah menyelesaikan pendidikan akan melaksanakan tugas selanjutnya yang lebih kompleks.

Danrem 073/MKT Kolonel Putranto Gatot Sri Handoyo Jabat Wakil Asrenum Panglima TNI

Dia mengilustrasikan perang Rusia dan Ukraina yang belum usai sampai saat ini memberikan gambaran telah terjadi perang berlarut di mana kekuatan besar tidak mampu mengakhiri perang secara keseluruhan. 

“Ini membuktikan perang berlarut yang menjadi doktrin perang kita dengan sistim pertahanan dan keamanan rakyat semesta masih riil sampai saat ini.

“amun dihadapkan dengan perkembangan teknologi masih diperlukan revisi terhadap doktrin perang kita,” terang Jenderal Dudung Abdurachman.***

Artikel Lainnya

Terkini