JAKARTA – Jendi Pangabean, atlet kelahiran Muara Enim, Sumatera Selatan, 10 Juni 1991 itu menjadi andalan Indonesia untuk mendulang emas di ajang Asian Para Games yang berlangsung di Jakarta 6-10 Oktober 2018.
Kendati memiliki keterbatasan fisik, Jendi bisa mengukir prestasi tinggi di cabang olahraga renang. Kemampuannya berenang terlihat sejak usia 11 tahun. Ketika dia kehilangan salah satu kakinya yang harus diamputasi karena kecelakaan.
Namun hal itu tidak menjadi penghalang bagi dirinya untuk giat berlatih. Memulai karir sebagai atlet renang pada tahun 2019, Jendi menorehkan prestasi tingkat nasional pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XIV Riau 2012.
Di ajang itu, dia meraih 2 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Tak hanya medali, Jendi juga berhasil memecahkan rekor 50 meter gaya punggung. Pencapaian itu mengantarkan dirinya terpilih masuk pelatnas pada tahun 2012.
Berselang empat tahun, Jendi mengikuti kejuaraan Papernas XV Bandung 2016. Di ajang itu, dia meraih 3 medali emas dari nomor 100 meter gaya punggung, 200 meter gaya bebas dan 200 meter gaya ganti.
Di level Asia Tenggara, Jendi menjadi bagian kontingen Indonesia pada Asean Para Games 2013 di Myanmar.
Jendi meraih 5 medali emas dan ikut mengantarkan Indonesia saat menjadi juara umum ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Raihan 5 medali emas menjadikan dirinya ‘penguasa’ renang Asia Tenggara.
Tidak hanya itu, Jendi juga mengukir prestasi di kejuaraan renang dunia. Dia meraih 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu dalam kejuaraan di Berlin pada 2018. (des)