Jokowi Resmikan Rumah Seharga Rp130 Juta di Garut

20 Januari 2019, 06:06 WIB
Presiden Jokowi meresmikan rumah seharga Rp130 Juta di Desa Sukamukti, Garut/biro pers setpres

GARUT – Presiden Joko Widodo meresmikan rumah seharga Rp130 juta dengan cicilan Rp800 ribu setiap bulan di di Kampung Sampora, Desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Rumah itu merupakan program diperuntukkan bagi anggota Persaudaraan Pemangkas Rambut Garut (PPRG), pada Sabtu, 19 Januari 2019.

Peresmian ditandai peletakan batu pertama oleh Presiden dan berlokasi di Kampung Sampora, Desa Sukamukti yang merupakan program pemerintah FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembayaran Perumahan) Kementerian PU dibantu dengan BTN.

“Nantinya, di dalam harga itu ada subsidi uang muka Rp4 juta, kemudian subsidi bunga disubsidi 5 persen,” ujar Presiden dalam sambutannya. Dengan demikian, harga rumah-rumah yang ditawarkan itu akan berada pada kisaran Rp130 juta.

Adapun para anggota komunitas dapat mendapat fasilitas cicilan yang diberikan dengan besaran Rp800 ribu per bulan. Pembangunan perumahan ini merupakan bagian dari program Satu Juta Rumah dengan menyasar pada penyediaan rumah bagi komunitas-komunitas yang ada.

Setelahnya, model pembangunan serupa ini akan dilanjutkan di seluruh provinsi dan menyasar pada komunitas-komunitas yang mengajukan fasilitas pembiayaan. “Ini akan kita mulai yang pertama untuk pembangunan rumah komunitas di Garut. Nantinya kita juga akan bangun di provinsi-provinsi yang lain untuk komunitas-komunitas yang berbeda,” ucapnya.

Untuk tahap awal, di lokasi dibangun 150 unit rumah tipe 30/60 dari jumlah keseluruhan sebanyak 500 unit yang disiapkan. Dari jumlah tersebut, 140 unit rumah sudah terjual.

Untuk komunitas-komunitas lainnya yang ingin memperoleh fasilitas serupa, kata Jokowi bisa mengajukan usulan kebutuhan perumahan. Setelahnya, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum akan mencarikan solusi dan fasilitas pembiayaannya.

“Iya, ini _bottom-up_. Jadi saya tadi sampaikan nanti di provinsi lain ada usulan dari komunitas kemudian kita siapkan kreditnya dan kita carikan developernya sehingga jadi kayak gini,” ujarnya.

Ia berharap, angka _backlog_ (defisit) perumahan dapat terus berkurang. Program penyediaan Satu Juta Rumah dan skema-skema serupa program bagi komunitas ini diharapkan dapat mengejar angka _backlog_ tersebut.

” _Backlog_ kekurangan rumah yang ada di kita ini segera harus kita kejar. Kebutuhan-kebutuhan itu baik untuk komunitas di sini misalnya PPRG dan nanti komunitas yang lain dikejar sehingga semakin berkurang setiap tahunnya,” tandasnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini