Denpasar – Investasi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara semakin mengggeliat dengan semakin tumbuhnya jumlah investor pasar modal yang cukup tinggi mencapai double digit secara yoy pada Mei 2024.
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan OJK Provinsi (OJK) Bali Kristrianti Puji Rahayu mengungkapkan pada bulan Mei 2024, di pasar modal, jumlah investor saham di Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 208.864 Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 29,67 persen yoy.
“Demikian juga jumlah investor Reksa Dana dan SBN yang keduanya tumbuh berturut-turut sebesar 31,94 persen yoy dan 25,18 persen yoy,” ungkap Kristrianti Puji Rahayu dikutip dari keterangan tertulis 12 Juli 2024.
OJK Jatuhkan Sanksi Denda Rp22,3 7 Miliar kepada Ratusan Pelaku Jasa Keuangan di Pasar Modal
Kemudian, dari sisi nilai transaksi saham di Bali dan Nusa Tenggara posisi Mei 2024 adalah sebesar Rp3,06 triliun atau tumbuh 23,85 persen.
Sedangkan, Nilai kepemilikan saham mencapai Rp9,13 triliun atau tumbuh 64,78 persen yoy.
Perkembangan Perusahaan Pembiayaan, Fintech Peer to Peer Lending, dan Modal Ventura.
585 Pinjol Diblokir, Satgas PASTI Minta Waspadai Penawaran Investasi Ilegal di Telegram