Kabupaten Tabanan Dapat Bantuan RIF Rp 1 Miliar

20 Maret 2018, 22:16 WIB
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti usai tandatangani kerjasama Kemitraan Proyek Inovasi RIF dengan Vice President Cowater Sogema, Wilson Pearce di Hotel Pullman, Jakarta

 JAKARTA– Kabupaten Tabanan bersama lima kabupaten lainnya di Indonesia terpilih menerima proyek bantuan teknis senilai Rp 1 miliar dari Program Responsive Innovation Fund (RIF)

Hal itu terungkap dalam penandatanganan perjanjian kerjasama Kemitraan Proyek Inovasi RIF tahap pertama yang dilakukan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dengan Vice President Cowater Sogema, Wilson Pearce di Hotel Pullman, Jakarta Selasa (20/3/2018)

Bantuan RIF merupakan bentuk kemitraan pemerintah Indonesia dengan pemerintah Kanada melalui National Support for Local Investment Climates (NSLIC) atau National Support for Enhanching Local and Regional Economic Development (NSELRED) yang diimplementasikan oleh Cowater Sogema

Terkait adanya bantuan tersebut, Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya karena Kabupaten Tabanan satu-satunya kabupaten di Bali yang mendapat kepercayaan dari RIF.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada RIF karena telah diberikan kesempatan sekaligus pengetahuan tentang mengelola sumber daya yang kami miliki,” katanya.

Menurut Bupati Eka, bentuk apa pun program yang diberikan tersebut jika tidak disiapkan SDM maupun pendanaannya maka suatu program tidak akan berjalan dengan sempurna.

“Kami sangat merespon baik program kerjasama ini dan kami telah menandatangani MoU kerjasama program RIF dalam pengembangan ekonomi lokal yang ada di Tabanan”, tambahnya. 

Dijelaskannya pogram RIF merupakan program yang akan beroperasi selama tiga tahun untuk mendukung proyek-proyek yang ada di kabupaten terpilih. Pada tahun ini RIF telah memilih enam kabupaten yang lolos uji proposal inovatif yang telah diajukan.

” Pemkab Tabanan sendiri telah mengajukan program yang diberi nama NIKOSAKE yaitu pengembangan sektor pertanian agribisnis nira, kopi, salak dan kelapa yang menjadi unggulan di Tabanan,” jelas Bupati Eka

Ditambahkan, selain Program NIKOSAKE tersebut, Pemkab Tabanan juga mengembangkan ekonomi inovatif melalui pengolahan hasil tani yang dimiliki.

“Tabanan memiliki program satu desa satu produk unggulan. Untuk itu kami akan terus melatih petani agar menjadi mandiri dengan dukungan Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) yang ada di setiap desa,” paparnya.

Selain itu dalam pengolahan ada strategi yang meningkatkan ekonomi inovatif misalnya beras itu dijual tidak hanya dalam bentuk beras melainkan sudah diolah dalam bentuk lain seperti teh beras merah sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang)  Kabupaten Tabanan,  Ida Bagus Wiratmaja yang mendampingi Bupati Tabanan  menyampaikan dukungannya terhadap kerjasama tersebut.

“Program kerja sama ini merupakan dukungan yang diberikan RIF agar kami dapat mengolola SDM dengan baik.Terutama dalam memberdayakan SDM kesetaraan gender,” katanya.

Terkait hal itu, dalam mengajarkan para wanita tani tidak hanya untuk mengolah sesuatu menjadi produk nilai tambah melainkan juga akan membantu untuk menjamin pasarnya melalui Bumdes sesuai bisnis plan kemudian dibeli oleh Bumda (Badan Usaha Milik Daerah).

“Dengan cara itu, kita bisa menyelesaikan seluruh permasalahan dari hulu hingga ke hilir”, pungkasnya. (gus)

Berita Lainnya

Terkini