Kader Mundur Massal Diyakini Tak Ganggu Perolehan Suara PKS Bali

13 Februari 2019, 19:51 WIB
pks%2Bdaftar
Ketua DPW PKS Bali Hilmun Nabi (kiri) saat pendaftaran di KPU/dok

DENPASAR – Menjelang coblosan 17 April 2017 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bali tetap solid tidak terganggu dengan aksi mundur massal kader yang sempat mendera partai nomor urut 8 tersebut.

Bahkan, Ketua DPW PKS Provinsi Bali, Hilmun Nabi meyakini dinamika internal di partainya tidak sampai berdampak signifikan terhadap perolehan suara di Pemilu 2019. Hilmun menjamin gesekan internal yang sempat mendera partainya, di mana ramai-ramai kader PKS di Bali keluar massal, tak akan berpengaruh banyak terhadap target perolehan suara.

Diakuinya, meski ada dampak atau impact namun tidak signifikan. Eksistensi partai itu dilihat dari seberapa besar dukungan publik. Terlepas dari pengurus sedikit, tetapi dukungan masyarakat riil, maka dia eksis.

“Kami meyakini polemik itu tidak mempengaruhi target suara,” tegas Hilmun kepada wartawan, Rabu (13/2/2019). Apalagi, dalam tiga kali pemilu, sebagai partai berbasis Islam PKS cukup mendominasi perolehan suara.

Pihaknya memastikan, PKS Bali lebih solid, satu semangat. Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, PKS yang terbesar di antara partai Islam. Tentu capaian tersebut, harus terus dipertahankan.

“Kami optimistis. di Kota Denpasar satu fraksi targetnya, peeriode lalu (pemilu tahun 2014) hanya kurang satu kursi saja,” ucapnya. Diketahui. belum lama ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar konsolidasi nasional di Jakarta.

Hilmun menjelaskan, acara itu dihadiri oleh 1.247 wakil rakyat dari PKS di berbagai tingkatan mulai dari DPR RI, DPRD tingkat provinsi hingga DPRD kabupatem/kota se-Indonesia. Konsolidasi nasional itu untuk menyambut Pemilu 2019. Intinya laporan survei terakhir, terkait kabar gembira dan lainnya.

“PKS dalam hal ini mengharapkan supaya yang 1247 itu duduk lagi, syukur bisa bertambah,” sambungnya. Pemilu 2019 target perolehan suara PKS adalah sebesar 12 persen. Pada pemilu tahun 2014, partainya meraup suara sebesar 7 persen secara nasional.

Pihaknya optimis bisa mencapai target tersebut. Optimismenya karena postur caleg lebih heterogen terdiri dari berbagai macam unsur. Soliditas pengurus juga makin menguat, sehingga sekarang ini kami solid sekali. Meski ada riak di dalam tapi sudah diselesaikan.

Kata Hilmun, di Bali sendiri, target perolehan suara PKS disebutnya dengan ‘satu, dua dan tiga belas’. Artinya, satu kursi DPR RI dari Bali, dua kursi di DPRD Provinsi Bali dan 13 kursi DPRD kabupaten/kota se-Bali.

“Target perolehan suara untuk mencapainya adalah 120 ribu suara. Kita berharap dari 13 dapil di Bali yang kita targetkan bisa memenuhi realisasi 120 ribu suara”.

Target itu, naik cukup signifikan. Pasalnya, pada pemilu tahun 2014 PKS hanya memperoleh enam kursi di DPRD kabupaten/kota di Bali saja. Saat ini, dengan kesiapan yang cukup matang, Hilmun optimistis target itu dapat tercapai.

“Struktur partai sangat solid, formasi lengkap, SDM siap. Hanya rekrutmen saksi yang masih kurang,” demikian caleg nomor urut 1 dari PKS untuk DPRD Provinsi Bali itu. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini