BULELENG – Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diharapkan berada di garis depan dalam melawan intoleransi dan gerakan radikalisme yang akan mengoyak keberagaman kebhinekaan di Tanah Air.
Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie menegaskan hal itu, saat bertatap muka dengan seluruh kader PSI se-Bali di Buleleng Bali, Minggu (2/3/17). Ia menilai, munculnya pihak-pihak radikal yang intoleran dapat dihadapi dengan memahami DNA PSI. Untuk itu,Grace mengingatkan kadernya untuk menjadi garda terdepan melawan intoleransi.
“DNA kita sudah relevan, mengapa kita harus mempertanyakan keragaman kita? Jadi kader PSI dimanapun berada harus menjadi garda terdepan menjaga ketika ada orang yang mau mengoyak-ngoyak keberagaman kita,” tegasnya didampingi Ketua DPW PSI Bali Nengah Yasa Abdi.
Dia melanjutkan, Karena jika masyarakat harus seragam, bukan Indonesia lagi. “Mereka yang radikal tidak mengerti itu, mereka tidak sadar telah menyakiti diri sendiri,” katanya menegaskan. Hal itu pula ditekankan juga dalam memilih atau mendukung calon pemimpin daerah di pilkada Tanah Air.
PSI akan mendukung siapapun kader terbaik Bangsa, tidak masalah apa Agama maupun adat istiadatnya. Yang penting, calon harus mencerminkan DNA serta cita-cita PSI. DNA PSI adalah Kebajikan dan Keragaman.
Kebajikan adalah awal dari kebaikan dan keragaman sudah dibuktikan bahwa PSI tidak pernah membedakan Agama, Ras, atau suku bagi siapapun. Menurut Grace Natalie, DNA Keberagaman ini menjadi relevan sekarang di momen-momen Pilkada.
“Ketika Pilkada, perbedaan pilihan terkadang membuat orang jadi terpecah belah, belum lagi ada sekelompok pihak yang hanya karena kepentingan sesaat kemudian rela untuk mengoyak-ngoyak Tenun Kebangsaan kita hanya untuk kepentingannya semata,” tutupnya. (rhm)