KAHMI Bali Dorong Lahirnya Integrasi dan Pemerataan Pariwisata Empat Provinsi

1 Januari 2018, 10:26 WIB
ilustrasi

DENPASAR – Keluarga Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Wilayah Bali terus mendorong lahirnya sebuah integrasi dan pemerataan pembangunan pariwisata di empat provinsi di Tanah Air.

Hal itu menjadi bahasan penting dalam catatan akhir tahun KAHMI yang di Denpasar 31 Desember 2017. Kegiatan digagas Majelis Wilayah KAHMI Bali, Majelis Daerah (MD) Denpasar, Badung dan Gianyar

Dalam diskusi itu, lahir rekomendasi yang bersifat bidang internal maupun eksternal yang merupakan pemikiran panjang para alumni HMI dalam mencermati dinamika berbagai bidang di Bali.

Diantara rekomendasi internal pada Minggu ketiga Januari dirancang untuk menggelar Rakorwil KAHMI Bali sekaligus pelantikan semua MD KAHMI se-Balj yang akan digelar pada bulan Februari 2017

Ketua MD Kahmi Denpasar Ahmad Baedhowi mengungkapkan, untuk masukan yang bersifat eksternal pihaknya menyoroti dampak pariwisata d Bali akibat erupsi Gunung Agung Kabupaten Karangasem.

“KAHMI Bali wajib mengambil peranan sebagai antisipasi jika hal yang sama terjadi lagi maka dampaknya tidak akan seperti sekarang,” ujar Obay sapannya, didampingi para pengurus KAHMI lainnya.

Selain itu, KAHMI Bali menawarkan gagasan ide pemerataan pariwisata di Bali dan integrasi pariwisata di empat provinsi (Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT).

Sebagai langkah konkritnya, KAHMI Bali akan membuat sebuah acara semacam sarasehan dengan mengundang empat gurbenur itu, guna berbicara kolaborasi dan integrasi pariwisata di empat provinsi.

“Targetnya bagaimana menata pariwisata Bali 20 sampai 30 tahun ke depan,” tandasnya.

Rencananya, para pembiacara akan dihadirkan seperti Menteri Pariwisata, ITDC dan para pelaku pariwisata. Selain dihadiri peserta dari MW dan MD KAHMI se-Bali juga para pejabat Kepala Dinas Pariwisata di empat wilayah ity sebagai eksekutor program-program di daerah

“Ide-ide dan gagasan ini sekaligus akan ditawaran kepada calon pemimpin Bali ke depan yaitu soal integrasi dan pemerataan pariwisata,” katanya menegaskan

Hal penting lainnya, KAHMI memandang soal keberagaman dan upaya membangun kerukunan antar umat beragama di Bali di mana mereka ke depan wajib berperan membagun integrasi sosial di Bali untuk bersama sama menjaga bali.

Kata Obay, integrasi sosial ini sudah pernah di contohkan Nabi Muhamad di Madinah yaitu mempersatukan kaum Ansor dan Muhajirin.

Selain itu, sebagai tindaklanjut gagasan di atas agar dibuat konsep secara tertulis soal pariwisata terintegrasi 4 provinsi n pemerataan pariwisata di Bali, intntegrasi sosial untuk menjaga Bali n membangun kerukunan umat beragama di Bali.

Semua konsep itu akan dipresentasikan saat Rakorwil agar mendapat respon dan penyempurnaan dari peserta seluruh MW dan MD di Bali, agar menjadi konsep yg matang sehingga bisa diusulkan kepada pemangku kebijakan.

“Kami harapkan konsep ini menjadi aset intelektual KAHMI Bali,” tutupnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini