![]() |
Kapolda Bali Irjen Petrus R Golose |
DENPASAR – Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus R. Golose menegaskan selama ini anggota Polri menjadi target penyerangan aksi terorisme.
Hal itu disampaikan saat memberikan presentasi dipelaksanaan seminar Internasional tentang Best Practices On Handling Terorism di Auditorium Mutiara PTIK, Jl. Tirtayasa Raya No. 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2018).
Dalam presentasinya, Golose menyampaikan praktik terbaik dalam menangani terorisme diantaranya focus terhadap ancaman teror global, pergerakan ancaman terorisme di Indonesia serta strategi nasional melawan teroris.
Kata dia, sejak 2015 telah terjadi 19 serangan, dimana dua serangan terjadi di awal tahun 2018. Yang pertama terjadi pada bulan Januari yaitu teroris melakukan penyerangan di kantor Polisi Sektor di Bontoala, Sulawesi Selatan, kemudian pada bulan Februari terjadi di Gereja Lidwina, Yogyakarta.
“Teroris sengaja menyerang anggota Polri selama ini, tercatat sejak tahun 2015, sebanyak 4 anggota Polri tewas dan 28 terluka dalam penyerangan yang dilakukan teroris,” ucap Golose.
Sehingga dalam memerangi hal tersebut pemerintah sudah membentuk pusat deradikalisasi dengan melibatkan BNPT, Polri, LSM, Kementerian Hukum dan Ham untuk melaksanakan beberapa program diantaranya memperkuat nilai-nilai Pancasila (lima prinsip) dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat Indonesia mendukung pemerintah dalam melawan terorisme dengan melakukan tindakan pencegahan. Salah satunya dalam menangkap penyebaran ideologi radikalisme yang selama ini sangat meresahkan dan dapat memecah belah persatuan dan kesatuan Indonesia. (gek)