DENPASAR – Serangkaian Kompetisi Internasional Trienale Seni Grafis Indonesia V Bentara Budaya, digelar pameran tunggal untuk 3 peraih juara. Kali ini, pemenang pertama, Jayanta Naskar (India) akan memamerkan karya grafis dengan teknik etsa, cukil dan litho dalam eksibisi bertajuk “Jayanta’s Prints”.
Pameran rencanaya dibuka pada, Sabtu (14/1/2017) di Bentara Budaya Bali, Jln. Prof IB Mantra No 88A, Ketewel, Gianyar. Eksibisi ini akan dibuka oleh budayawan Popo Danes serta dimaknai performance Tari India “Krishna Vandana” persembahan Indian Culture Centre dan Consulate General India di Bali.
Dipamerkan 65 karya grafis, salah satunya “Reinvention of Myself” yang membawa Jayanta Naskar memperoleh juara pertama dalam kompetisi yang digelar 2015 lalu.
Karya dibuat dengan teknik Etsa dan Intaglio tersebut tampil sebagai pemenang pertama; mengalahkan 354 karya dari 197 pegrafis yang berasal dari Indonesia, Amerika Latin, Argentina, Australia, Belgia, Brazil, Bulgaria, Canada, Cina, Italia, India, Jepang, Jerman, Kroasia, Kolombia, Malaysia, Mesir, Peru, Polandia, Serbia, Spanyol, Swedia, Thailand dan Turki.
Dewan juri yang terdiri dari Aminudin TH. Siregar, Tisna Sanjaya, Bambang Bujono, Devy Ferdianto, Syahrizal Pahlevi dan kurator Bentara Budaya, telah melakukan penilaian dalam tiga tahap melalui perdebatan yang panjang, mulai tahapan semi finalis, finalis hingga pemenang.
Ketiga dewan juri menetapkan Jayanta Naskar sebagai pemenang pertama, pemenang kedua adalah Puritip Suriyapatarapun (Thailand) dan pemenang ketiga yakni Muhlis Lugis dari Indonesia.
Juwita Lassut, penata program Bentara Budaya Bali, menjelaskan bahwa pameran akan berlangsung selama 2 minggu hingga 27 Januari 2017. Serangkaian pameran juga diselenggarakan workshop grafis dengan narasumber Tisna Sanjaya, seniman yang juga dewan juri kompetisi ini.
“Workshop kali ini menjadi bagian dari Kelas Kreatif Bentara pada awal tahun 2017. Sebelumnya, pada tahun 2016, Kelas Kreatif Bentara mengagendakan serangkaian pelatihan atau lokakarya lintas bidang, di antaranya meliputi workshop dasar-dasar jurnalistik, fotografi, film, penulisan esai, hingga penerjemahan dan penyuntingan buku.” ungkap Juwitta.
Digelar pula sebentuk diskusi dan sosialisasi mengenai Kompetisi Trienale Seni Grafis Indonesia VI bersama Drs. Tisna Sanjaya, M.Sch pada Selasa, 17 Januari. Kompetisi Trienale Seni Grafis Indonesia ini diadakan setiap tiga tahun oleh Bentara Budaya yang bertujuan untuk mengapresiasi seni grafis.
Dalam sosialisasi nanti akan dipaparkan mengenai ketentuan-ketentuan dan persyaratan mengikuti kompetisi ini. Sebagai kelanjutan dari kompetisi tersebut, digelar pameran keliling karya-karya pemenang di empat venue Bentara Budaya.
Selain di Bentara Budaya Bali, pameran keliling ini digelar di Bentara Budaya Jakarta (3-13 November 2016), Bentara Budaya Yogyakarta (17 – 25 November 2016), Balai Soedjatmoko Solo (2-9 Desember 2016), dan Bentara Budaya Bali (14-27 Januari 2017).
Jayanta Naskar lahir di Batanagor, India pada 4 Agustus 1975. Gelar BVA diperoleh pada tahun 2001 di Rabindra Bharati University Kalkuta, India, dan mendapatkan gelar MVA pada tahun 2003 di Visva University.
Aktif berpameran, baik tunggal maupun bersama di negaranya dan tingka internasional di beberapa negara. Jayanta sering berpartisipasi dalam pameran internasional seperti Lessedra World Art Print Annual di Bulgaria, 2nd Penang International Print Exhibitiona di Malaysia, Thailand dan India. (gek)