![]() |
Suasana Lomba menangkap belut saat peringatan Harkanas ke 3 di Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan |
TABANAN – Menjadi karyawati di Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan, Bali harus familer dengan aneka jenis ikan yang saat ini sudah menjadi salah satu komoditas pangan strategis. Termasuk di antaranya harus bisa menangkap ikan lele dan belut serta bisa mengolahnya menjadi bahan pangan.
Kepala Diskanlaut Tabanan, I Made Subagia mengemukakan hal itu di sela-sela peringatan Hari Pangan Sedunia ke 36 Provinis Bali yang dilaksanakan di Gedung Maria, Tabanan, Rabu (23/11/2016).
“Sampai saat ini masih banyak ibu-ibu yang takut dan merasa geli meanangkap ikan lele dan belut yang terkenal licin itu. Hal itu tidak boleh terjadi di Diskanlaut Tabanan. Semua karyawati di Diskanlaut Tabanan harus berani dan bisa menangkap lele dan belut,” paparnya.
Terkait hal itu, saat peringatan Hari Ikan Nasional (Harkanas) ke 3 di Diskanlaut Tabanan, tanggal 21 November 2016 lalu, diadakan lomba menangkap ikan lele dan belut secara estafet yang khusus diperuntukkan bagi karyawati Diskanlaut Tabanan.
“Meski sebelumnya ada yang merasa takut dan geli menangkap lele dan belut, lomba menangkap lele dan belut khusus karyawati tersebut bisa berjalan lancar. Semua karyawati Diskanlaut Tabanan sudah familer menangkap lele dan belut,” katanya.
Bila karyawati menangkap lele dan belut, untuk karyawan pihaknya menggelar lomba membuat nasi goreng rasa ikan lele. Lomba membuat nasi goreng ini pesertanya karyawan perwakilan bidang dan UPTD.
“Agar penilaiannya fair, juri lomba membuat nasi goreng rasa ikan lele, kami melibatkan Ketua Poklahsar Sari Nadi dan Ketua Poklahsar Tegal Sari,” katanya sambil menambahkan para juara lomba menerima hadiah berupa olahan ikan seperti abon lele, keripik lele, kerupuk lelel dan olahan lainnya dari ikan lele. (gus)