Kasus Pengeroyokan Pawai Ogoh-ogoh di Jembrana Dimediasi

21 Maret 2015, 13:25 WIB

Kabarnusa.com – Mendapat laporan terjadinya kasus penganiayaan saat pawai ogoh-ogoh dari korban, Kapolsek Mendoyo Kompol Wayan Sinaryasa langsung melakukan antisipasi menghindari bentrok susulan termasuk melakukan penyelidikan guna menemukan pelaku.

Bersama tokoh masyarat, tohoh agama, baik Hindu dan Muslim langsung menggelar pertemuan guna memediasi permasalahan tersebut dengan menghadirkan korban dan beberapa saksi serta warga setempat yang jumlahnya mencapai 60 orang.

Mediasi dilaksanakan Jumat (20/3/2015) pukul 20.00 Wita atau satu jam setelah kejadian penganiayan di wantilan Kantor Desa Yehsumbul, Kecamatan  Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali.

Saat mediasi, korban penganiayaan Putu Agus Setiawan (27) didampingi keluargannya. Namun tanpa kehadiran pelaku lantaran belum berhasil diamankan.

Kapolsek Mendoyo meminta masyarakat dari kedua belah pihak, agar bersama-sama menahan diri untuk tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum. Sehingga pelaksaan hari Raya Nyepi dapat berlangsung aman dan tertib.

“Kami harap semua pihak jangan terpancing emosi dan kami harap bisa menahan diri. Percayakan kepada kami untuk menanganinya,” ujar Sinaryasa.

Pihaknya akan memproses permasalahan tersebut hingga tuntas sehingga tidak akan lagi permasalahan serupa tahun-tahun berikutnya.

Sementara itu dari tokoh Agama, baik Hindu dan Islam dalam pertemuan tersebut sama-sama meminta maaf atas kejadian tersebut.

Bahkan kedua tokoh Agama ini minta dengan tegas kasus penganiayaan tersebut jangan dikaitkan dengan Agama.

Karena kehidupan beragama di Desa Yehsumbul ataran umat Hindu dan Muslim sangat harmonis sejak lama.

Kata dia, kasus tersebut murni prilaku pribadi. Kebetulan pelakunya diduga dari warga Muslim dan korbannya dari warga Hindu. Tapi sama sekali tidak ada kaitannya dengan agama.(dar)

Berita Lainnya

Terkini