KBS-Ace Targetkan Kemenangan 70 Persen Secara Santun dan Bermartabat

14 Februari 2018, 00:29 WIB
Pasangan KBS-Ace didampingi istri saat pengundian dan penetapan nomor urut  

DENPASAR – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Wayan Koster – Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Wayan Koster- Cok Ace) manargetkan kemenangan dengan perolehan suara 70 persen dengan cara-cara yang santun dan bermartabat.

Pasangan calon KBS-Ace, yang diusung PDI Perjuangan dan didukung Hanura, PAN dan PKPI serta didukung PKB juga PPP, merasa bersyukur memperoleh undian nomor urut pertama.

Dalam Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon serta Penetapan Daftar Pasangan Calon (DPC) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Tahun 2018, di Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Selasa (13/2).

Koster mengaku optimis meraih kemenangan angka minimal 70 persen di Pilgub Bali yang akan digelar 27 Juni 2018. Untuk itu, Koster selalu mengajak Tim Pemenangan KBS-Ace beserta pendukung mengedepankan cara-cara yang santun, bersih dan bermartabat.

“Karena kami ingin pemilihan kepala daerah di Bali (Pilgub) berjalan dengan nyaman, damai dan demokratis,” tegasnya lagi.

Dipihak lain, raihan nomor urut satu juga dinilai sesuai tag line selama ini ‘Salam Satu Jalur’ dan Koster Bali Satu (KBS) serta rencana sistem pembangunan tata kelola Bali dalam satu pola manajemen pembangunan, yakni Pola Pembangunan Semesta Berencana (PPSB).

Pihaknya merasa bersyukur karena sesuai harapan juga seirama dengan tag line kita yakni Satu Jalur. Sehingga nantinya akan lebih cepat mengena dan diterima di hati publik.

Tidak hanya itu, makna angka 1 (satu) juga sesuai dengan konsep pembangunan yang ditawarkan pasangan calon yang sama-sama bergelar doktor dan berlatar belakang akademisi ini. Ditambahkannya bahwa pembangunan Bali mesti menggunakan tata kelola satu manajemen pembangunan melalui PPNSB.

“Kami ingin membangun Bali ini ke depan dengan pendekatan melihat Bali sebagai satu wilayah, satu pulau dan satu tata kelola manajemen pembangunan melalui sistem Pola Pembangunan Semesta Berencana (PPNSB),” imbuh dia.

Dengan begitu, lanjut Koster, pembangunan di Bali secara kewilayahan akan mengalami pemerataan. Alhasil, harapan pembangunan yang berkeadilan serta pemerataan antar kabupaten/kota beserta masyarakatnya akan terwujud. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini