Kabarnusa.com – Peneliti Prancis yang menekuni kawasan Asia Tenggara Christine Cabasset, mengatakan, tantangan utama bagi Indonesia dalam membangun sektor pariwisata adalah penegakan hukum di tiap level administratif.
“Juga, jaminan keamanan dan tersedianya lingkungan dan perumahan yang layak, serta berbagai pelayanan dasar yang dapat diandalkan, termasuk pendidikan, kesehatan dan transportasi,” kata Chrstine dalam keterangan tertulisnya diterima Kabarnusa.com Sabtu 28 Mei 2016.
Elemen yang juga penting pelestarian lansekap; budaya, perkotaan, pedesaan, perairan, dan seterusnya.
Warisan (heritage) lansekap inilah yang menjadi identitas destinasi pariwisata.
Prancis memiliki sejarah panjang dalam pelestarian lansekap, termasuk dalam pembuatan undang-undangnya.
Dalam konteks membangun pariwisata berkelanjutan, sektor pertanian tidak dapat diabaikan.
“Sektor pariwisata dan pertanian sama-sama berkontribusi sekaligus korban dari perubahan iklim. Menurut peneliti CIRAD, Alain Rival,
Dibutuhkan, pendekatan inovatif dan sinergis dalam membangun dua sektor ini.
“Pembangunan pariwisata sangat berperan dalam menggugah kesadaran orang mengenai perubahan iklim melalui pertukaran ide dan gagasan dan mengambil pelajaran dari negara lain,” sambungnya.
Indonesia dan Prancis memiliki latar budaya, geografis dan politis yang berbeda sehingga tidak bisa copy paste, apa yang dilakukan Prancis dalam pembangunan pariwisata dan menerapkannya di Indonesia.
Namun banyak yang dapat kita pelajari; manajemen air dan teknologi penghematan energi, pengolahan limbah, manajemen transportasi dan pendidikan dasar mengenai pembangunan berkelanjutan yang dapat diterapkan sejak dini, khususnya bagi siswa sekolah dasar.”
Dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Institut Prancis Indonesia (IFI) – Kedutaan Besar Prancis di Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menggelar Forum on International Tourism and Environment (FITE) 2016.
Forum akan berlangsung pada 2-3 Juni 2016 di STP Nusa Dua Bali sekaligus dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Hadir dalam serial diskusi, panelis berbagai institusi pemerintahan, pendidikan dan riset, antara lain perwakilan dari Kementerian Pariwisata RI dan Kedubes Prancis, Profesor Seleni Matus (Direktur Eksekutif International Institute of Tourism Studies George Washington University).
Juga, Christine Cabasset (Peneliti IRASEC-Pusat Studi Asia Tenggara Kontemporer yang berbasis di Bangkok dan CASE-Pusat Studi Asia Tenggara di Paris), Alain Rival (CIRAD), Agung Wiranatha (Direktur Pusat Riset Budaya dan Pariwisata Universitas Udayana Bali), Bagus Sudibya (Badan Pariwisata Bali) dan Ade Andreawan (IDEP Foundation). (des)