Jakarta – Komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan sosial kini menjadi sorotan utama bagi perusahaan, tak terkecuali di sektor energi.
Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus membuktikan langkah konkretnya dalam menciptakan harmoni antara bisnis dan kelestarian alam dengan memborong 70 penghargaan di ajang Environmental and Social Innovation Award (ENSIA) 2025.
Penghargaan ini menjadi cerminan bahwa kinerja ekonomi dan kepedulian lingkungan dapat berjalan beriringan, bahkan saling menguatkan.
Inovasi Lingkungan sebagai Pilar Bisnis
Dari total 70 penghargaan yang diraih, 13 di antaranya adalah predikat Platinum dan 26 predikat Gold, yang menunjukkan dominasi Pertamina dalam berbagai kategori inovasi.
Kategori yang diperlombakan pun beragam, mulai dari pengelolaan sampah, efisiensi energi, hingga penurunan emisi.
Hal ini menegaskan bahwa pendekatan keberlanjutan telah terintegrasi di seluruh lini operasional perusahaan, dari hulu ke hilir.
Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, menjelaskan bahwa pencapaian ini bukan sekadar koleksi piala, melainkan wujud nyata dari filosofi bisnis yang menempatkan keberlanjutan sebagai fondasi.
“Setiap inovasi yang lahir, baik dalam efisiensi energi maupun pengurangan emisi, adalah wujud komitmen kami untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.
Kolaborasi dan Pemberdayaan Masyarakat
Aspek sosial dan pemberdayaan komunitas turut menjadi kunci sukses Pertamina.
Buktinya, Meilsi Anita Mansula, seorang pegiat lingkungan, berhasil meraih penghargaan Local Hero Inspiratif berkat program Kampung Berseri di Aviation Fuel Terminal El Tari, Nusa Tenggara Timur.
Program ini menunjukkan, pengelolaan lingkungan yang efektif bisa tumbuh dari kolaborasi kuat antara perusahaan dan masyarakat.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Faisal Malik Hendropriyono, mengapresiasi langkah ini, menyebutnya sebagai bukti, keberlanjutan bukan hanya wacana, melainkan langkah nyata yang bisa mengubah arah pembangunan.
Pencapaian ini menegaskan bahwa peran swasta sangat vital dalam mendukung agenda pemerintah dan dunia dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau.
Dengan capaian ini, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus menunjukkan, prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) bukan sekadar jargon, melainkan peta jalan menuju operasi bisnis yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Inovasi yang progresif dan kolaborasi yang solid menjadi modal utama bagi Pertamina untuk terus memimpin sebagai perusahaan energi yang peduli pada kelestarian alam dan kesejahteraan bangsa.
Apa langkah selanjutnya yang bisa diambil oleh sektor bisnis lain untuk meniru kesuksesan Pertamina dalam mengintegrasikan keberlanjutan lingkungan ke dalam model bisnis mereka?***