Kebijakan Impor Akibatkan Harga Beras Lebih Mahal

21 Juli 2015, 15:40 WIB

Kabarnusa.com – Kebijakan Presiden Joko Widodo tidak mengimpor beras dari
luar mengakibatkan harga beras menjadi lebih mahal.

Kebijakan itu memiliki alasan kuat, karena dengan harga beras yang tinggi itu berarti harga gabah di petani juga tinggi.

“Presiden Jokowi bisa saja mengimport beras dari luar untuk menurunkan
harga beras, tetapi kasian petani harga gabah akan anjlok dan tidak
sebanding dengan biaya produksi,” ujar Wakil Bupati Jembrana Kembang Hartawan belum lama ini.

Guna mendukung kebijakan itu, Pemkab Jembrana telah
melakukan berbagai program. Dinas Pertanian yang bergabung dengan
Perkebunan, Peternakan, Kelautan dan Kehutanan, dipecah dua supaya lebih
focus dengan fungsinya.

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang dulunya ngantor di Balai Dusun,
dikembalikan ke fungsi semula dan berkantor di Gedung BPP yang sudah
diperbaiki.

Jaringan irigasi pertanian juga diperbaiki dan seluruh kelian subak
basah dan subak kering diberikan sepeda motor untuk meningkatkan
kinerjanya.

“Pemerintah pusat bahkan mengandalkan Jembrana untuk ikut andil untuk mencapai swasembada pangan nasional,” imbuh Kembang.

Hal itu menjadi tantangan bagi Pemerintah dan masyarakat khususnya
petani. Karena itu Kembang meminta Kelian Subak dan petani ikut serta
mengendalikan alih fungsi lahan pertanian khususnya lahan produktif.

“Kita memang diminta menambah sawah baru, tetapi yang penting
sekarang mempertahankan yang sudah ada dan meningkatkan produktifitasnya
“ kata Kembang.(dar)

Berita Lainnya

Terkini