Kebutuhan BBM Meningkat, Pertamina Kembangkan CBM berkapasitas 17.500 DWT di NTB

13 Juli 2018, 21:43 WIB
TBBM Ampenan, Nusa Tenggara Barat

MATARAM – Pertamina berencana melakukan pengembangan Conventional Buoy Moorings (CBM) berkapasitas 17.500 DWT di Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam menjawab meningkatnya kebutuhan pasar terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sebagai salah satu daerah tujuan pariwisata di Tanah Air seiring meningkatnya pembangunan di wilayah NTB, semakin meningkat pula kebutuhan akan BBM seperti premiun, pertamax hingga avtur.

Head Operation Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Ampenan, Nusa Tenggara Barat La Imbo menyampaikan hal itu saat menerima rombongan Media Gathering Pertamina MOR V 13-15 Juli 2018 di Kantor TBBM Ampenan, Mataram.

Selama ini, sebut Imbo, dengan kebutuhan BBM yang cukup besar hanya dipasok dari CBM dengan kapasitas 6.500 DWT.

“Dengan kedatangan kapal tanker antara 20-25 kapal, tentu sangat beresiko jika terjadi gelombang dan ombak besar baik di terminal back loading maupun di lokasi,” terang Imbo dalam kegiatan yang dihadiri media cetak, online dan elektronik di Provinsi Bali itu.

Imbo melanjutkan, kondisi itu, tentu saja mengundang kerawanan stok BBM yang bisa berdampak terhadap aktivitas perekonomian di provinsi berjuluk Bumi Gora itu.

Karenanya, Pertamina telah merancang pengembangan pada tahun 2019 dengan membangun CBM berkapasitas 17.500 DWT yang diharapkan bisa mengurangi kedatangan yang akan melakukan supply.

Kemudian, itu akan menjadi Terminal BBM BacklOading untuk wilayah Badas dan Bima sehingga bisa lebih menjamin stabilitas stok di NTB.

Peserta Media Gathering Pertamina mendengarkan paparan Head Operation TBBM Ampenan, NTB La Imbo

“Selain itu, akan dibangun Tangki Timbun berkapasitas 5000 KL,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, nantinya dengan pengembangan itupula akan bisa membantu pasokan BBM di daerah sekitar seperti di Nusa Tenggara Timur.

Di pihak lain, Imbo menuturkan, TBBM yang pernah menyabet penghargaan Proper Biro 2013-2017 itu, sampai saat ini bisa menjamin ketersediaan stok dan distribusi BBM di wilayah NTB. Baik saat hari normal biasa maupun ketika memasuki libur panjang seperti LIbur Hari Raya Lebaran belum lama ini.

TBBM peraih Enviromental Management System ISO 14001: 2004 itu, selama ini bisa memberikan pelayanan BBM kepada masyarakat di Kabupaten LOmbok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, LOmbok Utara dan Mataram karena mendapat pasokan dari TT Manggis, RU IV Cilacap dan STS Kalimantan Utara.

Pihaknya memastikan, jika terjadi lonjakan permintaan akan BBM, jika suplai tidak bisa dipenuhi dari terminal terdekat maka akan dipenuhi Pertamina dari daerah lain. Prinsipnya, Pertamina akan memberikan pemerataan pasokan dan distribusi BBM di seluruh Tanah Air. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini