Denpasar – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur berhasil meraih peringkat kedua dalam kategori KEK berbasis jasa layanan dan peringkat keempat secara keseluruhan di tingkat nasional, sebagaimana dilaporkan oleh Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus.
Prestasi ini semakin mengukuhkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur sebagai kawasan kesehatan pariwisata pertama di Indonesia.
Rizal Edwin, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK memberikan penghargaan kepada KEK Sanur atas kemajuan yang signifikan.
Dia juga memuji PT Hotel Indonesia Natour atau InJourney Hospitality, sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Sanur yang berhasil menyelesaikan pembangunan kawasan ini dan siap beroperasi kurang dari tiga tahun.
“Berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan LPEM UI, KEK Sanur menempati peringkat keempat untuk kategori keseluruhan dan peringkat kedua dalam kategori jasa,” ungkap Rizal Edwin, dalam rilis yang dikutip pada Selasa, 5 November 2024.
Prestasi ini ditentukan berdasarkan sejumlah indikator kinerja, termasuk realisasi investasi, penyerapan tenaga kerja, dan kontribusi KEK Sanur dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 2022, KEK Sanur berambisi menjadi “Destinasi Medis dan Kesehatan Kelas Dunia.”
Kawasan seluas 41,26 hektar ini dilengkapi dengan fasilitas kesehatan dan pariwisata terintegrasi yang memenuhi standar internasional, termasuk akomodasi berupa hotel bintang 4 dan 5, villa/resor premium, taman etnobotanik, dan pusat konvensi internasional yang mampu menampung hingga 5.000 orang, serta area komersial dan sentra UMKM dengan dukungan teknologi terkini.
KEK Sanur menyediakan layanan perjalanan terpadu yang mengintegrasikan medis dan pariwisata, sebagai solusi strategis untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang berencana berobat ke luar negeri.
PT Hotel Indonesia Natour, yang ditetapkan sebagai BUPP KEK Sanur berdasarkan Surat Keputusan Ketua Dewan Nasional KEK Nomor 6 Tahun 2022, berkomitmen untuk terus berinovasi dan mendukung pengembangan KEK Sanur, yang diharapkan dapat diversifikasi ekonomi pariwisata Indonesia.
Menurut laporan Dewan Nasional KEK pada semester pertama tahun 2024, KEK Sanur telah mencapai beberapa pencapaian signifikan, termasuk investasi yang terwujud sebesar Rp2,99 triliun.
Selain itu, penyerapan tenaga kerja di kawasan ini tercatat mencapai 2.853 orang, di samping terus bertambahnya pelaku usaha baru yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Pada tahun 2024, KEK Sanur berhasil merealisasikan investasi sebesar Rp938,3 miliar, atau 67,9 persen dari target yang ditetapkan, serta menyerap tenaga kerja sebanyak 495 orang, setara dengan 30,9 persen dari target.
Christine Hutabarat, Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (InJourney Hospitality), menyatakan bahwa perusahaan di bawah pimpinannya berkomitmen untuk berinovasi dalam pengembangan KEK Sanur, guna menciptakan ekosistem pariwisata kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Dengan pencapaian ini, KEK Sanur optimis dapat terus berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional serta mewujudkan visi sebagai International Medical & Wellness Destination yang memberikan nilai tambah dan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional,” tutur Christine.
InJourney Hospitality, bagian dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), merupakan pelopor dalam industri perhotelan bertaraf internasional di Indonesia.
Dalam perjalanannya, InJourney telah berkembang menjadi operator yang kini mengelola 40 properti, terdiri dari 39 hotel dan 1 lembaga pendidikan, dengan target pengelolaan lebih dari 100 hotel BUMN dalam waktu dekat.
Dengan beragam lini bisnis yang dimiliki, InJourney Hospitality berkomitmen untuk terus mendorong dan meningkatkan pariwisata Indonesia.***