Kekeringan, Ribuan Warga Bali Gunakan Air di Kubangan

13 September 2015, 15:47 WIB

Kabarnusa.com – Sejak tiga bulan belakangan ini warga Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali mengalami krisis air bersih.

Terparah dialami ribuan warga di tiga banjar yakni Banjar Kaleran, Banjar Wali dan Banjar Bale Agung, Desa Yehembang.

Krisis air ini disebabkan air PDAM mati total, sejak tiga bulan lalu, akibat kemarau berkepanjangan yang melanda Jembrana. Akibatnya, sumber air PDAM mengering.

Bahkan kondisi iru terus terjadi setiap tahunnya selama kurun waktu 10 tahun ini. Belum ada upaya yang berarti dilakukan Pemkab Jembrana guna mengatasi masalah ini.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ribuan warga di tiga banjar terpaksa memanfaatkan saluran irigasi subak setempat.

Parahnya lagi, sejak tiga hari belakangan ini air di saluran irigasi subak kering akibat ada perbaikan drainase.

Akibatnya warga terpaksa mengambil air di kubangan yang masih berisi air untuk keperluan sehari-hari termasuk mandi dan mencuci.

Ribuan warga di tiga banjar tersebut tiap pagi dan sore harus mengantre, mengambil air di saluran irigasi dan kubangan dengan menggunakan jerigen.

“Jarak lokasi mengambil air jauh sekitar tiga kilo. Itupun harus berjalan kaki karena jalannya terjal,” terang Nyoman Supadet, Minggu (13/9/2015).

Kondisi ini terjadi tiap tahunnya, namun tidak ada tindakan dari pemerintah daerah untuk mengatasi masalah terbut.

“Kami atas nama warga Yehembang yang dilanda kekeringan mengharapkan ada perhatian serius dari pemerintah. Sehingga masalah klasik tiap tahunnya bisa diatasi,” pungkas Supadet.(dar)

Berita Lainnya

Terkini