Keluarga Korban Mutilasi Curigai Fikri Bukan Pelaku Tunggal

8 Juli 2014, 17:29 WIB
Ilustrasi (Foto:Google)

KabarNusa.com
– Pihak keluarga Diana Sari (22) korban pembunuhan dengan mutilasi di
Kabupaten Klungkung, Bali menduga jika Fikri (26) bukan pelaku tiunggal
dalam menjalankan aksinya namun ada kemungkinan keterlibatan pelaku
lainnya.

Untuk itu., pihaknya meminta kepolisian segara mengungkap kasus pembunuhan sadis pada 17 Juni lalu secara secara tuntas.

Mewakili
keluarga, paman korban M Ghazali, usai serah terima jenasah Diana dari
Wakapolda Bali Brigjen Pol Brigjen Pol I Gusti Ngurah Raharja Subyakta
kepada Hasikin ayah ibu satu anak itu, di RSUP Sanglah Denpasar, Selasa
(8/7/2014).

Ada beberapa indikasi yang menguatkan  jika pembunuhan terhadap keponakannya itu sudah direncanakan 

Kata
dia, rasanya, sulit membayangkan, bagaimana pelaku bisa menghabisi
korban secara sadis, sampai dimutilasi dan dikuliti. Semua itu, tentunya
dilakukan untuk menghilangkan jejak pelaku.

“Sebelum kejadian, korban sempat meminta sejumlah uang ke ibunya,” tutur Ghazali, Selasa (8/7/2014).

Meski tidak mengetahui persis tujuannya, ibu korban mengirim uang sebesar Rp1,5 Juta ke rekening Diana.

Tidak
hanya itu, lewat short message service (SMS), ibu korban mendapat teror
jika Diana akan dibunuh dan ke manapun akan dicari.

“Korban juga pernah dilabrak oleh orang yang mengaku ibu tersangka, dengan ancaman sama,” kata dia.

Dia
menduga, saat korban meminta lagi uang sebesar Rp4,5 juta kepada
ibunya, tengah dalam ancaman seseorang atau bahkan dalam sebuah
penyekapan.

Yang juga mengundang tanya, kenapa Fikri sampai
kemudian mengajak Diana ke Bali. Keduanya diketahui, sudah saling kenal
semasa korban bekerja di sebuah bank di Sumbawa Besar. NTB di mana FIkri
sebagai nasabahnya.

Menyoal, adanya motif hubungan terlarang
dengan pelaku, Ghazali kurang yakin dengan hal itu. Dia lebih banyak,
melihat ada faktor lain dibalik motif pembunuhan sadis seperti
pemerasan. 

Untuk itu, polisi diminta terus mengembangkan kasus
ini, dengan melacak latar belakang keluarga Fikri sehingga bisa
mengungkap pula kemungkinan adanya keterlibatan pelaku lainnya.

“Pihak
keluarga, tetap curiga ada pelaku lain, kami berharap kepolisian bisa
mengungkapnya,”  tutup pria yang sudah puluhan menetap di Bali itu.
(rma)

Berita Lainnya

Terkini