Keluarga Mohon Myuran Bali Nine Jangan Dieksekusi

6 Februari 2015, 18:53 WIB
Myuran%2BSukumaran
Myuran Sukumaran (foto The Guardian)

Kabarnusa.com – Keharuan pecah ketika ibu dan adik terpidana mati warga negara Australia,  Myuran Sukumaran mendatangi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Denpasar (Kerobokan) menangis seraya memohon pemerintah membatalkan rencana eksekusi mati kepada Myuran.

Rajini Sukumaran, Ibu Myuran dan sang adik Brintha Sukumaran tak bisa menahan tangisnya begitu keluar dari pintu Lapas Kerobokan, Jumat (6/1/2015).

“Saya mohon jangan bunuh dia (Myuran). Dia anak yang baik,” ucap Rajini tak kuasa menahan emosi saat dikerumuni media asing dan media lainnya. Bersama Brintha dan Chintu yang juga adik Myuran, Rajini berharap anaknya diberikan kesempatan kedua.

“Dia sudah berubah,” sambung wanita paruh baya ini. Tidak hanya itu, Brintha ikut meluapkan emosinya. “Saya mohon jangan bunuh kakak saya. Saya mohon. Dia kakak yang baik,” katanya memelas.

Dia menegaskan kakaknya sudah berubah. Keluarga sangat mencintai Myuran sehingga dia mohon jangan bunuh Myuran lewat eksekusi matu. Saya mohon sekali,” pinta dia sambil mengatupkan kedua telapak tangannya ke dada.

Selama dua pekan ini, ini Rajini, Brintha, Chintu dan keluarga besarnya mengunjungi Myuran setiap hari. Kunjungan mereka selalu difasilitasi oleh Konsulat Australia di Bali.

Hal sama dilakukan keluarga Andrew Chan, warga Australia yang menjadi terpidana mati yang juga masuk daftar eksekusi mati bulan ini. Setiap hari, Ibu dan adik Andrew mengunjungi Lapas Kerobokan. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini