![]() |
(ilustrasi/foto:cifor) |
BOGOR – Dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan kehutanan Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) memperbaharui kerja sama ilmiah dan teknis selama lima tahun mendatang.
Kerja sama CIFOR dan IPB yang dimulai tahun 1997 telah memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan hutan di Indonesia. Perjanjian ini merupakan perpanjangan perjanjian bilateral antara kedua institusi, yang akan berlangsung sampai tahun 2021.
Kontribusi kerja sama CIFOR dan IPB ini menyumbangkan suatu konsep kelestarian hutan bagi Indonesia. Lingkup area kerja sama yang telah dilakukan CIFOR dan IPB meliputi program pertukaran dosen serta proyek penelitian bersama.
Secara khusus, kedua lembaga telah berbagi pengetahuan dan praktik terbaik yang berkaitan dengan bentang alam (lanskap) dan hubungan pengelolaan hutan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Dalam rangka perpanjangan kerja sama ini, Direktur Jenderal CIFOR, Dr. Peter Holmgren, dan Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto, menandatangani nota kesepahaman pada upacara resmi yang diadakan di Kampus IPB Dramaga, Bogor pada hari Jumat, 17 Februari lalu.
Kerja sama dengan IPB merupakan krusial bagi CIFOR, tidak hanya kerja sama di Indonesia, namun juga global.
“Seperti penelitian kami bersama dengan IPB, membantu kami memahami dampak dari bentang alam berkelanjutan pada masyarakat dan lingkungan termasuk pembangunan berkelanjutan secara menyeluruh,” ungkap Direktur Jenderal CIFOR, Peter Holmgren. Rektor IPB, Dr. Herry Suhardiyanto.
Herry mengatakan, dibutuhkan adanya kerja sama kolaboratif yang melibatkan peneliti Indonesia dan peneliti internasional di beberapa aspek terkait dengan ilmu pengetahuan dan kebijakan.
Menurutnya, kegiatan kolaborasi antara CIFOR dengan IPB akan memberikan wawasan, pengetahuan, dan kebijakan efektif dalam rangka mendukung prioritas pembangunan terkini seperti restorasi gambut, hutan kemasyarakatan, energi terbarukan dan pembangunan pedesaan. (des)