BADUNG– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung berencana akan mengembangakan pertanian kontemporer di Badung utara dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu sebagaimana telah dituangkan dalam kebijakan strategis 2019 oleh Pemkab Badung untuk menciptakan ketahanan dan kedaulatan pangan.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyampaikan hal itu saat membuka Pekan Informasi Pembangunan (PIP) Badung 2018 di ruang rapat rumah jabatan bupati, Puspem Badung, Jumat (3/8/2018).
Ia mengatakan. siap mewujudkan rencana program strategisnya pada 2019 dalam bidang pertanian.
Program PIP ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan pengembangan pertanian kontemporer yang direncanakan. Ini Prasta, merupakan proses untuk mempelajari pertanian yang akan dikembangkan. Untuk pengembangan sektor ini kata bupati asal Pelaga, Kecamatan Petang ini siap mengeluarkan dana besar.
Pihaknya mengapresiasi kegiatan PIP tahun ini yang mengangkat tema tentang pertanian. Hal ini sejalan dengan visi dan misi serta prioritas pembangunan Kabupaten Badung. Salah satunya adalah upaya pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, dan papan masyarakat Badung.
“Pemkab akan bekerja sama dengan petani untuk menyiapkan lahan seluas 500 hektare. Konsepnya adalah agro tourism tekchnopark. Artinya, lahan itu nanti akan menjadi destinasi pariwisata,” tuturnya.
Guna merealisasikan hal tersebut dirinya berjanji siap mengeluarkan dana besar untuk mencapai hasil maksimal. Pada gilirannya, program ini agar kebutuhan buah untuk hotel di Badung selatan dapat ditopang oleh hasil pertanian Badung utara. Dengan demikian kesejahteraan masyarakat dapat diwujudkan dan tak ada ketimpangan.
PIP tahun ini, Bupati Giri ingin semuanya saling bersinergi. Dari Dinas Pertanian, tim PPL, hingga pakaseh ikut program ini.
“Tujuanya apa? untuk secara bersama-sama belajar bagaimana cara mengembangkan pertanian kontemporer ini. Karena setelah PIP ini, akan dirumuskan anggaran APBD 2019 terkait dengan hasil kunjungan PIP ini,” sambungnya.
Kepala Bagian Humas Setda Badung, Putu Ngurah Thomas Yuniartha melaporkan, PIP kali ini diikuti oleh 53 orang, terdiri pendamping, pakaseh, wartawan, dan lainmya.
Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, (5-8 Agustus) dengan tujuan Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.
Klaten dan Boyolali dipilih sebagai obyek kunjungan, karena kedua daerah ini telah bekerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) berkaitan dengan budidaya padi varietas unggul hasil dari pemuliaan/radiasi sinar gamma.
Dijelaskan Thomas, Klaten sudah direkomendasikan oleh Batan untuk program Agro Techno Park yang berhasil memperkenalkan padi varietas unggul lokal serta dalam proses kerjasama pemuliaan varietas lokal rojolele.
“Sementara Boyolali berhasil dalam penangkaran benih tingkat nasional, ” tutupnya. (rhm)