Kembangkan Sentra Perberasan, KTM Telang Jadi Model Transmigrasi

7 September 2016, 18:04 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Sandjojo (foto:istimewa)

BANYUASIN-  Lantaran pengembangan kawasan transmigrasi yang dilakukan sejak 2008 telah berhasil menjadi sentra produksi padi dan industri perberasan menjadikan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Telang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan patut dijadikan contoh.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengatakan bahwa perkembangan kawasan transmigrasi Telang adalah prestasi yang membanggakan.

“Saya yakin Kota Terpadu Mandiri Telang ini  akan mampu menjadi pusat ekonomi baru,” ujarnya saat meninjau langsung dengan masyarakat di KTM Telang, Banyuasin, Rabu, (7/9/2016).

Menteri Eko mengapresiasi atas dukungan semua pihak dan tentunya peran masyarakat, yang telah menggerakkan sumberdaya hingga menjadi pusat pengembangan komoditas pangan, sekaligus sebagai embrio pertumbuhan baru.

“Ini bisa dijadikan model untuk kawasan transmigrasi lain,” kata Eko menegasan.

Masih banyak desa atau kawasan yang tidak fokus dengan potensi dengan wilayahnya. sehingga yang terjadi skala hasil potensinya kecil. Dan dampaknya pihak pembeli atau Bulog hanya membeli dengan harga tidak maksimal.

“Dengan KTM, ada skala prioritas pertanian. Sehingga bisa menjadi lumbung pertanian dan akhirnya Bulog pasti ingin membeli dengan harga baik,” ujarnya.

Diketahui, Kota Terpadu Mandiri adalah program pengembangan kawasan transmigrasi, agar menjadi pusat pertumbuhan baru.

Kota Terpadu Mandiri Telang sendiri, adalah salah satu dari 48 Kota Terpadu Mandiri di Indonesia, dan telah memiliki berbagai fasilitas layaknya perkotaan.

KTM Telang  memunyai luas kawasan 95.940 hektar dengan jumlah penduduk 23.188 keluarga atau 86.665 jiwa yang tersebar di 34 desa. Komoditas unggulannya, tanaman pangan, perkebunan dan pengembangan budidaya ternak sapi serta ikan air tawar.

“Di sini (Kota Terpadu Mandiri Telang) juga telah berkembang lembaga keuangan mikro BMT-Transmigrasi, dan Himpunan Wirausaha Transmigrasi dengan jumlah anggota mencapai lebih dari 1200 orang. Ini sangat bagus,” ujarnya. (wan)

Berita Lainnya

Terkini