Kemendes Kembangkan Transmigrasi Kawasan Pantai dengan Konsep Nelayan

22 Juni 2016, 08:54 WIB

Kabarnusa.com- Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar
menjelaskan kawasan pantai potensial untuk pengembangan pola nelayan
tangkap ikan dan budidaya.

Oleh karena itu, kawasan tersebut akan dikembangkan menjadi kawasan pemukiman dengan konsep nelayan.

“Berbeda
dengan kawasan transmigrasi lain yang mayoritas mengembangkan konsep
pertanian dan perkebunan,” ujar  Marwan, di Jakarta, Selasa 21 Juni
2016.

Salah satu kawasan yang coba ingin dikembangkan menjadi
kawasan transmigrasi dengan konsep nelayan, kawasan Paguyaman Pantai
Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo menjadi salah satu prioritas
pembangunan transmigrasi tahun ini.

Berdasarkan studi Rencana
Teknis Satuan Pemukiman Transmigrasi (RTSP), imbuh Marwan, kawasan
tersebut potensial untuk 1000 KK (Kepala Keluarga).

Kemendesa
PDTT di Tahun 2015 telah membangun 100 unit rumah transmigran dan telah
ditempatkan transmigrasn sebanyak 65 KK (225) jiwa.

“Sisa rumah
yang belum ditempati akan segera dipenuhi pada tahun 2016. Transmigran
yang akan ditempatkan adalah transmigran dari Jawa Timur, Jawa Tengah
dan Jawa Barat,” ujarnya.

Tahun ini, akan dibangun 75 unit rumah dan akan menempatkan transmigran sebanyak 75 KK.

Transmigran
tersebut meliputi Transmigran Penduduk Asal (TPA) dan Transmigran
Penduduk Setempat (TPS). Selain transmigrasi dengan konsep nelayan,
Marwan juga akan menerapkan pola transmigrasi lokal yang menempatkan
para transmigran tidak jauh dari perkotaan.

Konsep yang berbeda juga akan diterapkan di Pulubala Kabupaten Gorontalo, yang mengembangkan konsepsi keterkaitan desa-kota.

Pulubala
adalah lokasi transmigrasi yang dibangun berdekatan dengan ibukota
kabupaten Gorontalo, yang memiliki akses cukup baik dengan jarak kurang
lebih 20 Kilometer dari Ibukota,” tandasnya.

Dengan konsep ini,
diharapkan kawasan transmigran bisa menjadi hinterland kota, yang
berfungsi sebagai buffer (penyangga) untuk mensuplai kebutuhan konsumsi
pangan perkotaan.

“Pulubala di Tahun 2015, telah dibangun hunian
transmigrasi sebanyak 150 unit rumah, dan diimplementasikan transmigran
sebanyak 90 KK (360 jiwa).

Rumah kosong sebanyak 60 unit,
akan diberikan kepada transmigran dari daerah asal yakni Provinsi
Lampung, Banten, DIY dan Jawa Timur. Sedangkan Tahun 2016, akan dibangun
25 unit rumah transmigran yang merupakan pemenuh sisa daya tamping, dan
saat ini dalam tahap konstruksi,” ujarnya. (wan)

Berita Lainnya

Terkini