Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dalam keterangannya di Kantor Presiden selepas rapat terbatas/Biro Pers Setpres |
Jakarta – Kementerian Pemuda dan Olahraga tengah mempersiapkan Desain
Besar Olahraga Nasional untuk meningkatkan prestasi olahraga hingga kancah
dunia.
Dalam desain tersebut, memberikan panduan perencanaan di bidang olahraga mulai
dari hulu hingga hilir yang ditujukan untuk peningkatan prestasi olahraga
nasional di kancah dunia.
Penyusunan desain besar berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo yang pada
Peringatan Hari Olahraga Nasional ke-37 pada September 2020 lalu meminta
dilakukannya kajian total terhadap ekosistem pembinaan prestasi olahraga
nasional.
“Usia negeri ini sudah (menjelang) 76 tahun, tapi kita belum mempunyai Desain
Besar.
“Presiden meminta kepada kami untuk melakukan review total terhadap ekosistem
pembinaan prestasi olahraga nasional, penggunaan big data, dan menjadikan
sport science sebagai unsur utama di dalam pembinaan olahraga nasional,” ujar
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dalam keterangannya di
Kantor Presiden selepas rapat terbatas.
Menpora dalam rapat terbatas yang digelar membahas hal itu pada Senin, 15
Maret 2021, di Istana Merdeka, Jakarta, mempresentasikan Desain Besar Olahraga
Nasional.
Sejumlah pihak berkepentingan seperti Komite Olahraga Nasional Indonesia
(KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), National Paralympic Committee of
Indonesia (NPCI), perguruan tinggi, akademisi, hingga praktisi olahraga telah
dilibatkan dalam penyusunan desain.
Bersama mereka, Kemenpora melakukan uji publik desain keolahragaan nasional
dan memperoleh masukan-masukan yang digunakan selama proses pengembangan
desain.
Kata dia, intinya desain besar ini diterima. Tentu ada tambahan di sana-sini,
ada masukan dari beberapa menteri yang hadir. Ini akan kami jadikan bahan
untuk melengkapi lagi.
Desain Besar tersebut berbicara dari sumber potensi talenta, yakni para siswa
dari tingkat SMP, hingga pelatihan yang bertujuan untuk membentuk atlet-atlet
nasional yang tangguh.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemenpora berencana untuk membangun 10 sentra
pemusatan latihan di sejumlah daerah.
“Sentra-sentra ini akan berisi anak-anak kita yang potensinya sudah terseleksi
di usia SMP. Selanjutnya di usia SMA kita akan dorong ke Cibubur, tempat SKO
(Sekolah Khusus Olahraga) kita sekarang,” kata Zainudin.
Pihaknya juga sedang mempertimbangkan untuk menjadikan Hambalang sebagai
tempat untuk sentra atlet senior dan atlet-atlet yang sudah siap untuk
bertanding.
Menpora menegaskan, pembinaan tersebut merupakan sebuah rangkaian panjang yang
menurut para pakar membutuhkan waktu kurang lebih 10 tahun atau kira-kira 10
ribu jam untuk dapat mencapai prestasi yang membanggakan.
Desain Besar ini juga menargetkan agar atlet-atlet Indonesia pada tahun 2032
mendatang mampu bersaing dengan atlet-atlet negara lain dalam penyelenggaraan
olimpiade dan paralimpiade di tahun tersebut.
Diketahui, saat ini Indonesia tengah mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah
penyelenggaraan Olimpiade 2032 mendatang. Masyarakat Indonesia tentunya tidak
hanya ingin terpilih menjadi tuan rumah, tapi juga mampu menunjukkan prestasi
olahraga di ajang tersebut.
Desain besar ini akan terus didorong karena ini adalah perencanaan tentang
prestasi olahraga nasional kita yang jangka panjang dan terdesain dengan
bagus. Tidak ada prestasi yang kita dapatkan by accident, prestasi harus kita
dapatkan dengan by design,”ucapnya. (rhm)