Kemensos Harapkan Masyarakat Berempati dan Tidak Menyebarkan Foto Video Korban Bom

14 Mei 2018, 07:57 WIB
Ledakan bom gereja di Surabaya/foto:courtesy tvone

JAKARTA–  Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan sesaat setelah ledakan, tim Kementerian Sosial menyebar ke tiga titik lokasi kejadian. Sebagian lagi melakukan pendataan di empat titik rumah sakit dimana para korban dirawat.

“Tim di lapangan secara intensif melakukan pendataan by name by address seluruh korban meninggal maupun korban luka-luka untuk keperluan pendampingan lebih lanjut dan penyiapan santunan untuk ahli waris korban meninggal serta bantuan korban luka,” terangnya dalam rilis Minggu 13 Mei 2018.

Anggota LDP Provinsi Jawa Timur Twi Adi mengatakan salah satu upaya yang dilakukan timnya adalah membantu mempertemukan keluarga korban dengan korban.

“Tim kami menemukan seorang nenek yang menangis dan kebingungan di rumah sakit dan mencari adiknya yang hilang. Beliau dilaporkan melakukan ibadah di gereja GPPS Jalan Arjuna,” katanya.

“Sudah dilakukan pendataan dan selanjutnya kami sebarkan informasi ini ke seluruh jejaring kami dan semoga bisa segera ditemukan,” katanya.

Terkait menyebarkan foto-foto dan rekaman video tentang ledakan di 3 gereja di Surabaya Minggu pagi, Dirjen meminta seluruh tim Kementerian Sosial yang melakukan penanganan di lapangan maupun juga kepada masyarakat agar tidak menyebarkan foto-foto korban di media sosial maupun whatsapp group.

Membagikan atau mengirimkan foto kerusakan dan korban adalah tindakan yang justru akan menyenangkan teroris.

“Mari berempati terhadap korban. Hentikan penyebaran foto korban dan kerusakan yang mengerikan. Foto-foto itu adalah wujud teror dan provokasi. Menyebarkan foto seperti itu merupakan tujuan dari teroris. Kita tidak mau menjadi alat dari tujuan teroris,” tegasnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap buka mata dan telinga, jaga kejernihan pikiran dan satu dalam doa. Selalu melakukan cek dan ricek informasi yang beredar agar tidak menambah ketakutan, kecemasan* pada korban dan keluarganya.

“Kita bersama melawan teror,” tutupnya.

Diketahui pengeboman terjadi tiga lokasi Gereja di Surabaya, Jawa Timur. Hingga Minggu sekira pukul 18.00 WIB, berdasarkan data Kepolisian, tercatat 13 orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka.

Pengeboman terjadi di tiga gereja di Surabaya yakni Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gereja GKI di Jalan Diponegoro dan Gereja GPPS di Jalan Arjuna.

Tim Layanan Dukungan Psikososial adalah tim terlatih dan memiliki kompetensi khusus yang mendukung perkembangan psikososial korban bencana.

Tujuan Layanan Dukungan Psikososial adalah meningkatkan kesejahteraan psikososial bagi korban bencana. Sejahtera dapat diasosiasikan dengan rasa telah memiliki semua yang dibutuhkan, sempurna, menikmati hidup, berhasil mengatasi tantangan, memiliki daya tahan, dll.

Program psikososial biasanya dilakukan melalui kegiatan-kegiatan di bidang Kesehatan, Pendidikan, dan Perlindungan. (des)

Berita Lainnya

Terkini