Badung -Kementerian Transmigrasi (Kementrans) secara tegas menyatakan komitmennya untuk memfokuskan seluruh realisasi anggaran pada pencapaian program 5T (Transmigrasi Patriot, Transmigrasi Lokal, Transmigrasi Tuntas, Transmigrasi Gotong Royong, dan Transmigrasi Karya Nusa).
Hal ini menjadi inti penekanan yang disampaikan Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, saat menutup Rapat Kerja Kementrans 2025 di Bali kemarin.
Viva Yoga menegaskan bahwa kesimpulan rapat akan menjadi pedoman utama untuk menciptakan birokrasi Kementrans yang tidak hanya profesional dan bersih, tetapi juga akuntabel. Pendekatan ini diharapkan dapat mencegah masalah di kemudian hari dan memastikan setiap alokasi anggaran benar-benar mendukung sasaran program 5T.
Dalam arahannya, Viva Yoga menekankan pentingnya prinsip bijaksana dan patuh administrasi dalam melaksanakan APBN.
“Kadang-kadang hal sepele dalam bahasa seperti titik dan koma bisa menjadi persoalan hukum, oleh karena itu di dalam membuat laporan harus ada verifikasi,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa realisasi program harus dicermati dengan saksama agar sesuai dengan laporan di lapangan, memastikan kecermatan dan akuntabilitas sebagai jaminan terciptanya pemerintahan yang bersih.
Guna mendukung percepatan penyerapan anggaran dan efisiensi, Wakil Ketua Umum PAN ini mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk monitoring dan evaluasi internal. Inisiatif ini selaras dengan arahan Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman, yang dinilai sangat membantu dalam proses tersebut.
Pengukuran kinerja, lanjut Viva Yoga, akan didasarkan pada indikator kinerja anggaran, di mana output dan outcome harus sesuai dengan target. Monitoring dan evaluasi berkala akan dilakukan untuk memastikan hal ini, yang diharapkan akan memberikan efek positif terhadap peningkatan kinerja.
Viva Yoga menekankan bahwa APBN Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Tahun 2025 saat ini sedang direalisasikan. Oleh karena itu, seluruh jajaran didorong untuk fokus penuh agar penyerapan anggaran benar-benar sesuai dengan tujuan dan target pencapaian 5T.
Ia juga berharap agar setiap program dapat diturunkan dalam bentuk yang sesuai dengan perencanaan, serta mendorong komunikasi, bertanya, dan berdiskusi jika ada masalah, demi menciptakan tim yang kompak.
“Ini yang akan terus kita sosialisasikan bukan hanya sekadar program tetapi juga untuk strategi dan solusi pembangunan,” tegas Viva Yoga, menandaskan visi Kementrans untuk menjadi kementerian dengan paradigma baru yang berfokus pada pembangunan transmigrasi yang komprehensif. ***