![]() |
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, I Nyoman Putra menyampaian itu saat rapat dengan Komisi IV DPRD Tabanan di Kantor DPRD Tabanan, Senin (27/7/2020). |
Tabanan – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tabanan memiliki wacana menerapkan
proses belajar berkelompok di rumah guna mencegah penyebaran Virus
Corona.
Langkah itu sebagai jawaban atas kekhawatiran penyebaran virus Covid-19 masih menjadi permasalahan dalam proses belajar mengajar di Tabanan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, I Nyoman Putra menyampaian itu saat rapat dengan Komisi IV DPRD Tabanan di Kantor DPRD Tabanan, Senin (27/7/2020).
Kata dia, ide ini termasuk menyikapi belum akan dibukanya sekolah kelas bawah hingga masa pandemi dinyatakan belum berakhir.
Pihaknya tetap menerapkan sistem belajar daring dan luring sesuai Surat Edaran Mendikbud Nomor 15 Tahun 2020, hanya saja teknisnya sedikit berbeda.
Para guru nantinya akan mendatangi siswa setelah terbentuk kelompok-kelompok kecil dan sistem pembelajaran kelompok tersebut akan direrapkan untuk siswa kelas 1,2 dan 3 Sekolah Dasar (SD) di Tabanan.
Dalam satu kelompok siswa tersebut beranggotakan 10 orang siswa, atau dibagi dalam dua kelompok belajar. Bagi siswa yang rmahnya berdekatan bisa dilakukan dengan penentuan lokasi belajar terlebih dahulu.
“Setelah itu, para guru yang akan datang sealigus mengajar,” lanjutnya.
Hanya, sistem kelompok terssebut tidak akan diterapkan bagi siswa kelas 4, 5, 6 dan SMP sebab proses belajar mengajar sudah bisa diberikan lewat aplikasi pesan watsApp, dan tetap diberikan buku dari sekolah.
Sistem pembelajaran lewat daring dan luring ini masih akan tetap diberlakukan selama wilayah Tabanan dan Bali belum zona hijau.
Sekretaris Komisi IV DPRD Tabanan, Ni Made Rahayuni meminta agar pelaksanaan pembelajaran daring dan luring tetap dikoordinasikan dengan orang tua siswa sehingga proses belajar mengajar lewat daring dan luring maupun lewat belajar kelompok bisa berjalan dengan baik.
Menurutnya, dampak Covid-19 menimbulkan dampak cukup luas termasuk masalah pendidikan, padahal pendidikan sangat penting bagi generasi muda ke depan.
Terpenting, kata dia, harus selalu ada koordinasi yang baik antara Dinas Pendidikan, sekolah dan orang tua (rhm)