Denpasar – Bank Indonesia mengungkap seiring membaiknya kondisi perekonomian di Bali serta semakin pulihnya kondisi pariwisata memberi dampak positif terhadap peningkatan kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada Juli 2023.
Berdasar data dari Badan Pusat Statistik (BPS) diperkirakan peningkatan kinerja penjualan eceran itu akan terus meningkat dibandingkan periode sebelumnya.
Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali Juli 2023 yang diprakirakan
sebesar 102,66 atau secara bulanan meningkat 0,88% (mtm) dibandingkan dengan periode Juni 2023 yang tercatat sebesar 101,77.
“Meningkatnya kinerja penjualan eceran di Bali sejalan dengan semakin membaiknya kondisi perekonomian di Bali serta semakin pulihnya kondisi pariwisata Bali
saat ini,” ungka Kepala Perwakilan Bank Indonesia, R. Erwin Soeriadimadja dalam keterangan tertulisnya Sabtu 12 Agustus 2023.
Erwin Soeriadimadja juga
menyampaikan tren peningkatan kinerja penjualan ritel di Bali terus terjadi dalam lima bulan terakhir.
Kondisi ini juga sejalan dengan data Angkasa Pura dimana rata-rata penumpang harian wisatawan melalui Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai terus mengalami peningkatan.
Rata-rata harian penumpang domestik
mengalami peningkatan dari 15.494 orang di Juni 2023 menjadi 15.674 orang di Juli 2023.
Adapun rata-rata harian penumpang internasional pada Juli 2023 mencapai 18.831 orang atau meningkat
dari bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 17.053 orang per hari.
Ditambahkan Erwin Soeriadimadja meningkatnya kinerja penjualan ritel di Bali terjadi pada sebagian besar kelompok barang terutama sub kelompok sandang sebesar 3,97% (mtm), kelompok barang bahan bakar kendaraan bermotor sebesar 3,92% (mtm) dan kelompok budaya dan rekreasi sebesar 2,89%
(mtm).
Hanya saja, terdapat beberapa kelompok barang yang terkontraksi yaitu kelompok barang peralatan informasi dan komunikasi sebesar 3,24% (mtm) dan kelompok barang suku cadang dan
aksesoris sebesar 1,19% (mtm).
Lebih lanjut, Erwin menambahkan bahwa kenaikan IPR Bali pada periode laporan lebih baik dibandingkan IPR Nasional yang diprakirakan mengalami kontraksi sebesar 4,58% (mtm) yaitu dari 222,92 di Juni 2023 menjadi 212,71 di Juli 2023. ***