Kisah Pilu di Tebing Kelingking: Liburan Maut Warga Prancis yang Terseret Ombak

Pantai Kelingking di Nusa Penida, pada Rabu (15/10/2025) mengakhiri liburan Seorang wisatawan asal Prancis, Alena Andreeva Oparina (32)

16 Oktober 2025, 03:47 WIB

Nusa Penida – Gemuruh ombak Pantai Kelingking yang ikonik di Nusa Penida, pada Rabu (15/10/2025) mengakhiri liburan Seorang wisatawan asal Prancis, Alena Andreeva Oparina (32)

Liburan turis Prancis ini  harus berakhir  dengan cara yang memilukan setelah terseret arus kuat saat berenang di perairan yang dikenal ganas tersebut.

Kejadian bermula sekitar pukul 13.00 Wita. Di bawah teriknya matahari Bali, Alena berenang, mungkin ingin merasakan kesegaran laut. Namun, kegembiraan itu sirna dalam sekejap ketika arus mematikan menariknya ke tengah lautan.

Beberapa orang di lokasi berusaha keras memberikan pertolongan, berjuang melawan ombak demi menyelamatkan nyawa Alena, namun alam berkata lain. Wanita 32 tahun itu tak tertolong.

Pesan darurat kemudian sampai ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Denpasar pukul 13.40 Wita, disampaikan Ketut Suantara, Babinsa Desa Bunga Mekar. Kepala Kantor SAR Denpasar, I Nyoman Sidakarya, membenarkan laporan tersebut, menyebutkan korban telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan membutuhkan evakuasi dari bawah tebing curam.

Sebanyak lima personel Unit Siaga SAR Nusa Penida segera bergerak cepat. Namun, tugas mulia yang mereka emban dipenuhi tantangan yang menguras emosi dan fisik.

Jalur menuju Pantai Kelingking dikenal sangat ekstrem, sebuah labirin anak tangga sempit dan curam yang menguji batas kemampuan.

“Tim SAR gabungan cukup kelelahan membawa korban naik, melihat kondisi anak tangga yang sempit dan curam,” tutur Sidakarya.

Setelah berjam-jam berjibaku dengan medan, tepat pukul 18.15 Wita, jenazah Alena akhirnya berhasil mencapai puncak tebing. Dalam keheningan senja, jasadnya kemudian dibawa menuju Klinik Nusa Medika dengan ambulans.

Evakuasi yang melibatkan Unit Siaga SAR, TNI AL, Polsek, Bhabinsa, tim medis, dan masyarakat setempat ini adalah sebuah solidaritas kemanusiaan terakhir bagi Alena Andreeva Oparina.***

Berita Lainnya

Terkini