Kabarnusa.com –
Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengaku telah menghubungi dua
mantan owner Garuda Wisnu Kencana (GWK) untuk dihadirkan dalam mencari
solusi atas kisruh internal managemen dengan para Pemilik Toko Plaza
Amata.
Kata Sudikerta, dua mantan petinggi GWK itu. akan
dihadirkan dalam mediasi lanjutan usai perayaan Hari Raya Lebaran akhir
bulan ini.
Dua petinggu itu adalah Nyoman Nuartha dan Edi
Sukamto selaku pemilik GWK sebelum dibeli PT Alam Sutera Realty yang
kini menguasai PT GAIN.
Sudikerta mengaku sudah menghubungi
Nuartha dan Edi Sukamto pertelpon dan surat juga sudah dilayangkan untuk
segera datang menyelesaikan persoalan GWK.
“Karena mereka ini yang bertanggungjawab jika GWK bermasalah,” ujar Sudikerta belum lama ini.
Edi
Sukamto yang dikabarkan masih berada di luar negeri. Dia sebagai mantan
pemilik 41 persen saham GWK di PT Istana Group bersama Gunawan Chandra.
Sedangkan sisa 41 persen sahamnya saat itu masih dikuasai PT
Multi Matra Indonesia (MMI) milik Nyoman Nuartha, sebelum akhirnya
dibeli PT Alam Sutera Realty.
“Kita hanya menunggu satu orang
lagi, karena Pak Nuartha siap hadir. Tinggal Pak Edi sukamto, pengelola
GWK yang menjadi owner PT GAIN sebelum dijual sahamnya kepada Alam
Sutera.
Karena dulu ada komitmen Edy Sukamto kepada Alam Sutera,
jika ada persoalan muncul dikemudian hari akan menjadi tanggungjawab
Pak Edy Sukamto.
“Kita harus minta penjelasan soal itu,”
tegasnya. Dia berjanji usai hari raya libur Lebaran akhir bulan ini
kedua mantan owner PT GAIN ini akan siap dihadirkan untuk menjawab
kemelut di GWK.
Mereka sedang berada di luar negeri. Sehabis hari raya mereka janji akan datang. Orang China kan kalo hari raya pasti liburan.
“Saya
sudah bilang tolong pulang dan datang selesaikan persoalan GWK di
Bali,” sambung Sudikerta yang Ketua DPD Partai Golkar Bali itu. (rhm)