Kivlan Zen: Hubungan Hindu dan Islam Terbangun Sejak Jaman Kerajaan Bali

1 April 2018, 18:44 WIB
Cawagub Bali Ketut Sudikerta menghadiri pelantikan Pengurus Wilayah Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Bali 

DENPASAR– Pengamat politik Mayjen TNI (Purn.) Kivlan Zen mengingatkan umat Islam harus tetap menjalin persaudaraan dengan umat lainnya seperti umat Hindu di Bali karena sejatinya hubungan itu telah terbangun cukup baik sejak jaman kerajaan di Pulau Dewata.

Kivlan  menyampaikan itu dalam paparannya berjudul “Mewujudkan Kesejahteran Rakyat melalui Indonesia Bersih” pada Pelantikan Pengurus Wilayah Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PW KB PII) Bali di Hotel Aston Denpasar, Minggu (1/4/2018).

Acara dihadiri langsung Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Pelajar Islam Indonesia H. Nasrullah Larada, Ketua PW KB PII Bali Drg. M. Thaha Anwar  Ketua MUI Bali H.M. Taufiq As’adi dan Cawagub Bali nomor urut 2, Ketut Sudikerta.

.

Kivlan bangsa ini dalam satu kesatuan umat.  Untuk itu, semua umat harus membangun persaudaraan dengan umat lain apapun agama dan kepercayaan dan sukunya.

“Kita dijadikan berbangsa bangsa dan bersuku suku untuk saling berkenalan bukan untuk saling bermusuhan, saling dengki dan fitnah meski agamanya lain.  Kita bergaul dalam satu kesatuan dalam negara kesatuan Indonesia,” jelasnya.

Dikatakan Kivlan, umat Islam bersama umat lain bersama-sama memerdekakan bangsa ini.  Makanya umat Islam tidak mempersoalkan adanya bentuk negara. Dengan kata lain, jangan ada anggapan ada suku yang eksklusif.

“Apalagi di Bali dengan keluarga orang Hindu hubungan umat Islam itu sudah ada sejak lama seperti yang terlihat dalam sejarah kerajaan Hindu dimana banyak tentaranya dari suku lain,” katanya menegaskan.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Pelajar Islam Indonesia H. Nasrullah Larada menegaskan, posisi dan peran PII sangat strategis dalam berbagai bidang pembangunan termasuk politik.

“PII juga sebagai perekat antar umat Islam dan umat beragama lainnya,” tandas Nasrullah..

Nasrullah mengatakan partai politik sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Karena itu keluarga besar PII diharapkan bisa ambil peran dan mewarnai kegiatan pembangunan yang ada di lingkungannya.

Sementara, Cawagub Ketut Sudikerta menjawab pertanyaan sejumlah peserta terkait masih adanya hambatan pembangunan fasilitas di lingkungannya, dia mengatakan berbagai masalah pasti akan muncul dalam pembangunan, namun ia optimis semua itu bisa diselesaikan dengan baik. 

“Ketika saya jadi Wakil Bupati Badung ada sejumlah masalah besar terjadi, namun setelah dipertemukan dengan berbagai pihak semuanya bisa selesai dengan baik. Nanti kalau ada masalah mari kita bicarakan, saya yakin bisa selesai,” tegasnya.

Sudiketa paparannya mengatakan keputusan politik yang diambilnya sebagai calon wakil Gubernur Bali lebih bertujuan agar bisa melanjutkan ide-idenya dalam membangunan Bali menuju masyarakatnya yang damai dan sejahtera.

“Saya semula direkomendasi oleh partai sebagai calon gubernur. Kemudian partai memutuskan saya harus sebagai wakil berpasangan dengan calon gubernur Rai Mantra. Saya pun menerimanya. Itu semua  agar saya tetap bisa melanjutkan ide-ide membangun Bali lebih sejahtera dan damai,” jelas Sudikerta yang juga Ketua DPD Golkar Bali ini.

Dia juga mengungkapkanm ada pemasukan sekitar Rp 50 triliun setiap tahunnya, namun yang didapat Bali hanya sekitar Rp 2 triliun.

Kalau nanti dengan berbagai pembangunan yang akan dilakukan bisa memberi pemasukan 10 persen saja dari yang sekarang maka semakin besar pembangunan yang bisa dilakukan untuk mensenjahterakan rakyat.

“Ide-ide saya ini sudah saya bicarakan dengan calon gubernur Rai Mantra yang sangat mendukung sehingga nantinya tugas saya sebagai wagub bisa berjalan lancar,” tegas Sudikerta  (rhm)

Berita Lainnya

Terkini