![]() |
ketua pokdakan Mina Mekar Sejahtera Ikhsan mengatakan alasan beralih menjadi petambak udang intensif karena awalnya selama 2 tahun produksi yang ia jalani mengalami kegagalan panen./ist |
Muaragembong – Kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) mulai menggeluti
usaha budidaya tambak udang vaname sejak tahun 2018 dengan sistem konvensional
dan Tahun 2020 ini, pokdakan Mina Mekar Sejahtera melakukan revitalisasi model
tambaknya dari konvensional menjadi tambak intensif.
Ketua pokdakan Mina Mekar Sejahtera Ikhsan mengatakan alasan beralih menjadi
petambak udang intensif karena awalnya selama 2 tahun produksi yang ia jalani
mengalami kegagalan panen.
“Selama usaha budidaya tambak udang vaname dengan sistem konvensional,
produktivitas yang kami peroleh 100-200 kg/ Ha”, ujar Ikhsan saat dikonfirmasi
melalui pesan singkat whatsapp. Jumat (11/09/2020).
Ikhsan optimistis mulai beralih ke tambak udang insentif menggunakan lahan
seluas kurang lebih 10 Ha dengan petakan kolam sebanyak 43 kolam, luas masing
masing kolam 1.000 m2 dan diisi benih udang vaname dengan kepadatan 200
ekor/m2.
Luas lahan kolam budidayanya hanya kurang lebih 4,3 Ha, sedangkan sisanya
untuk kolam treatment dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan jumlah
anggota sebanyak 75 orang yang mayoritas merupakan penduduk asli Muaragembong.
“Dengan selalu menerapkan standar operasional prosedur (SOP) dalam pengelolaan
proses produksi usaha budidaya tambak udang, kami optimistis bisa berhasil
meningkatkan produktivitas kami dan mendapatkan keuntungan berlipat-lipat.
Harapan kami, produksi kami bisa mencapai berkisar 70 ton/ tahun, sehingga
diperkirakan kami akan memperoleh omzet sekitar Rp 5,6 milyar per tahun”,
harap Ikhsan.
Ikhsan menambahkan memilih usaha budidaya tambak udang, karena udang merupakan
komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan peluang pasar ekspor yang
tinggi.
“Meski pandemi Covid-19 masih terus berlangsung, namun usaha budidaya tambak
udang tetap menjadi andalan usaha budidaya di Indonesia. Selain itu menjadi
petambak udang vaname adalah usaha yang menjanjikan dan ikut berkontribusi
pada upaya penyerapan tenaga kerja apalagi saat ini banyak orang ter PHK
akibat terdampak Covid-19”, tegas Ikhsan.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengapresiasi usaha
budidaya tambak udang yang dilakukan pokdakan Mina Mekar Sejahtera.
“Usaha budidaya tambak udang Mina Mekar Sejahtera ini merupakan kegiatan
lanjutan dari kagiatan yang pernah dihadiri oleh Bapak Presiden RI di
Kecamatan Muaragembong sebelumnya. Beliau berharap lahan-lahan di Muaragembong
bisa terus dioptimalkan manfaatnya bagi kepentingan ekonomi masyarakat dan
tentunya pengembangan selalu diarahkan pada usaha budidaya yang berbasis
sustainable aquaculture”, ujar Slamet.
Slamet menegaskan sesuai dengan arahan Bapak Presiden RI bahwa komoditas udang
diharapkan bisa sebagai prioritas produksi perikanan budidaya terhadap
perekonomian nasional dengan tetap mengacu pada prinsip produksi yang
bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Oleh karenanya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) menyiapkan strategi peningkatan
produksi udang nasional yakni melalui intensifikasi teknologi.
Pemilihan udang juga didasari pertimbangan, salah satunya potensi lahan
produktif yang luas yakni sekitar 2,96 juta Ha, saat ini baru termanfaatkan
sekitar 0,6 juta.
“Kondisi demikian tentunya menjadi PR kita bersama, bagaimana potensi tesebut
dapat lebih dioptimalkan, sehingga produksi udang bisa lebih digenjot secara
signifikan”, tegas Slamet.(lif)