Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong pengembangan budidaya komoditas ikan lokal seperti papuyu memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan karena teknologi yang telah dikuasai dan mudah untuk dikembangkan.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb. Haeru Rahayu mengatakan, sebagai salah satu program terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal di perairan tawar, payau dan laut terus dikebut pelaksanaannya.
Desa Mantaren II di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah, menjadi salah satu lokasi yang telah ditetapkan oleh KKP sebagai kampung perikanan budidaya dengan ikan papuyu sebagai komoditas ikan lokal unggulan.
KKP Nobatkam Ikan Arwana dari Bandung sebagai Grand Champion 2022
Sebagai tahap awal, melalui Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, KKP telah menyalurkan benih ikan papuyu kepada pembudidaya di Desa Mentaren II sebanyak 100 ribu ekor.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb. Haeru Rahayu mengatakan, budidaya komoditas ikan lokal seperti papuyu memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan dikenal sebagai ikan betok, merupakan komoditas spesifik lokal yang digemari oleh masyarakat khususnya di Kalimantan.
“Dengan harga pasar yang relatif tinggi dan preferensi konsumen terhadap ikan lokal yang cukup baik, ikan papuyu bisa menjadi jawaban akan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Tb. Haeru Rahayu dalam keterangan tertulis Selasa (4/4/2022).
Petani Banyumas Sukses Kombinasikan Konsep Bertanam Padi dan Budidaya Nila