KMHDI Ingatkan Generasi Muda Hindu Jangan Mudah Terprovokasi Isu SARA

19 Maret 2021, 20:53 WIB
pembukaan Kongres Nasional Mahasabha XII Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma
Indonesia (KMHDI) yang digelar di Pusdiklat MK RI, Cisarua,
Bogor,Jabar/ist

Denpasar – Ketua Presidium Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia
(KMHDI) 2018-2020 I Kadek Andre Nuaba mengingatkan generasi muda Hindu di
Tanah Air agar jangan mudah terprovokasi isu Suku Agama Ras dan Antargolongan
(SARA).

Menurut Nuaba, keberagaman yang dimiliki Indonesia adalah sebuah anugerah yang
tidak banyak dimiliki oleh bangsa lain. Hanya saja, belakangan ini,
keberagaman yang dimiliki justru diangkat menjadi isu-isu sensitif yang dapat
memecah belah persatuan bangsa.

Kata dia, Isu SARA memang menjadi isu yang sangat mudah untuk “digoreng” oleh
oknum yang tak ingin melihat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Ia
mengingatkan agar seluruh generasi muda Hindu di Indonesia untuk tidak mudah
terprovokasi oleh Isu SARA.

“Masih banyak masalah yang harus diselesaikan oleh generasi muda Hindu,” ujar
dia dalam sambutan pembukaan KMHDI) digelar di Pusdiklat MK RI, Cisarua,
Bogor, Kamis (18/3/2021).

Sudah terlalu lama masyarakat, larut dalam hal-hal remeh seperti isu SARA yang
kerap kali menyita waktu, pikiran, dan energi.

Sebagai generasi muda Hindu yang nantinya akan mengambil alih tongkat estafet
kepemimpinan, sudah tentu kita harus mendedikasikan waktu kita untuk hal yang
lebih berguna.

“Hindu kini dihadapkan pada berbagai permasalahan yang sangat krusial seperti
permasalahan ekonomi, pendidikan, dan lainnya,” katanya mengingatkan.

Ia menegaskan, perbedaan adalah kekuatan untuk melakukan akselerasi ke depan
menuju Indonesia Maju. Ia juga mencontohkan bahwa Hindu juga memiliki
perbedaan di setiap daerahnya dan tentu memiliki masalahnya masing-masing.

Sudah bukan zamannya lagi menjual perbedaan untuk memecah belah persatuan
bangsa. Kini saatnya perbedaanlah yang menjadi pondasi kuat dalam membangun
bangsa dan negara.

Sebagai generasi muda Hindu, mesti sadar bahwa Hindu pun di tiap-tiap daerah
memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing yang tentunya memiliki
permasalahannya tersendiri.

“Permasalahan umat yang ada di lapanganlah yang harus kita selesaikan sebagai
generasi muda Hindu yang progresif. Seperti kata Pak Jokowi, kita tidak bisa
hidup sebagai Menara Gading,” tutupnya (rhm)

Berita Lainnya

Terkini