Aksi salah satu peserta dalam kompetisi Captain Mojito of The Year 2018 di Indigo Hotel, Seminyak |
DENPASAR– Kompetisi bartender yang terus digelar dimaksudkan agar masyarakat lokal ini memiliki wadah untuk mengasah mental dan skillnya.
Hal itu disampaikan Koordinator Himpunan Bartender Indonesia (HBI), Bayu Hendra disela-sela acara Captain Mojito of The Year 2018 by Captain Morgan, Senin (30/4/2018).
Porsi tenaga lokal cenderung susah masuk, karena harus memiliki kriteria yang diinginkan outlet. Potensi SDM lokal ini perlu diasah dan dilatih, sehingga mampu bersaing hingga ke tingkat nasional dan internasional.
Melalui kompetisi dan pelatihan yang dilakukan, HBI diakuinya ingin membantu agar peluang kesempatan kerja tersebut bisa diserap tenaga kerja lokal. Pihaknya ingin berbagi informasi peluang kerja, mengasah kemampuan, memberikan pelatihan dan inovasi, sebelum nantinya SDM lokal bisa mendapatkan porsi kerja secara bertahap.
Pihaknya ingin mendevelop mahasiswa, sebagai upaya regenerasi SDM di bidang pariwista. Tentunya itu bisa dilakukan jika mereka sudah memiliki mentalitas yang kuat, sumberdaya yang bagus dan skill yang kompeten.
“Apalagi bar ini sudah banyak bermunculan di wilayah-wilayah pariwisata, bukan hanya hotel,”paparnya.
Sejauh ini anggota HBI yang terdaftar member mencapai 400 orang, mereka ada juga yang duduk di kelas elit perusahaan, hotel, maupun bar.
Semua anggota mendapat support informasi, jika ada lowongan pekerjaan sebagai bartender. Paling tidak pihaknya ingin mengangkat orang lokal atau memberikan peluang kepada generasi muda bartender lokal.
“Dengan kompetisi dan pelatihan yang terus kami adakan, paling tidak kami bisa memberikan rekomnedasi, sehingga mereka bisa memberikan peluang untuk bekerja di dunia F n B (Flair and Bartender),”tandasnya.
Kristian Tampubolon selaku sponsorship Captain Mojito of The Year 2018 dari Captain Morgan mengaku mensuport penuh apa yang dilakukan HBI.
Pasalnya bibit bartender lokal dinilai perlu diangkat dan diasah, untuk memiliki kompetensi dalam bersaing di level nasional dan internasional.
Lewat media kompetisi tersebut, pihaknya ingin para bartender lokal bisa berkreasi dan mengekspresikan diri mereka. Itu sekaligus menunjukan bahwa bartender Bali memiliki kapabilitas dan daya saing yang tidak kalah dengan bartender luar negeri.
Dengan demikian, akan mengangkat pariwisata Bali di mata dunia. “Kami harap melalui kompetisi ini kita bisa menghasilkan kapten Mojito Bali yang berekelas internasional. Kita harap melalui kompetisi ini juga akab membuat semakin banyak barteder Bali yang memiliki skill dan SDM yang bagus.
Kendati sudah mumpuni, harus membuat mereka tetap konsisten mengasah dan meningkatkan kemampuannya. Sebab dunia flair and bartender ini sangat dinamis.
Kompetisi The Journey of Captain Mojito dijelaskannya terbagi menjadi 3 sesi atau burst. Dimana pada masing-masing burst yang diadakan bertahap, pihaknya mengumpulkan 120 video para bartender dan telah ditonton oleh 26 ribu viewers melalui media sosial.
Dari 120 peserta tersebut, nantinya akan disaring menjadi 75 pemenang, yang dari masing-masing burst sebanyak 25 orang. Dimana setiap burst memiliki 5 orang pemenang atau total 15 pemenang dari 3 burst.
Kelima belas orang tersebut akan dikompetisikan lagi pada tanggal 6 Juni, untuk mencari the best of the best. Dimana yang bersangkutan akan mendapatkan gelar champion dengan label eksklusif.
“Kedepan kita akan adakan kompetisi hal seperti ini lagi, untuk mencetak bartender handal di Bali. Kita tidak hanya ingin melaksanakan sekali show pertunjukan, tapi bertahap dan tiap tahap mampu menyaring peserta yang benar kompeten di bidangnya,”imbuhnya. (rhm)