Kabarnusa.com – Herman Hadi (24) warga Banjar Pangkung Wani, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo Kabupateb Jembrana hanya tertunduk lemas setelah menjadi korban penipuan lewat telefone sebesar Rp 17 juta.
Didampingi anggota keluarganya Muhamad Nasir (30), Herman menangis saat melapor ke Polsek Mendoyo.
Dari laporannya, korban mengaku tertipu seseorang yang menghubunginya melalui telefone.
“Saya ditelefone seseorang yang saya tidak kenal, mengabarkan kalau keponakan saya yang bernama Ahmad Jumari sedang mondok di Jawa mengalami kecelakaan,” kata Herman kepada petugas Kamis (7/4/2016).
Kepada korban, pelaku mengabarkan, jika keponakannya mengalami luka cukup parah dan masih di rawat di rumah sakit di Jawa.
Pelaku menghubungi korban sekitar pukul 13.30 wita dan meminta dirinya mentransfer uang Rp 17.700.000 untuk biaya rumah sakit.
Saat ini, kata pelaku, petugas rumah sakit masih merawat korban.
Tanpa pikir panjang, korban langsung menyanggupinya karena orang tua keponakan saya ada di Sulawesi.
Tapi saya bilang hanya punya uang tujuh belas juta rupiah,” ujarnya.
Herman langsung menuju ATM BRI di Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana dan mengirimkan uang ke rekening yang disiapkan pelaku sebanyak Rp 17 juta.
“Setelah saya kirim uang itu barulah saya diberitahu oleh Nasir kalau itu hanya modus penipuan. Karena itulah saya panik dan melapor ke polisi,” tuturnya.
Nekatnya, karena jumlah yang terkirim kurang, pelaku terus menghubungi korban agar mengirim kekurangannya Rp 700 ribu.
Setelah sadar menjadi korban penipuan, dia hanya berpura-pura menyanggupi dan masih dalam perjalanan menuju bank.
“Sampai di kantor polisi juga saya masih di telpon untuk meminta uang lagi tujuh ratus ribu rupiah,” akunya. (dar)