BANGLI – Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster menegaskan dirinya ingin ke depan dapat mengembangkan industri atau sektor perdagangan lainnya dengan tetap bersandar pada budaya.
Hal itu ditegaskan saat dia, menyempatkan diri mengunjungi tempat produksi PT Sari Rambut Wig Production. Pabrik yang berada di Banjar Dinas Abuan Kauh, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli itu, Koster menyempatkan diri melihat proses produksi rambut palsu, seni rupa tiga dimensi dan studio syuting.
Yang membuat Koster bangga, ternyata produk yang dibuat di Kabupaten Bangli dieksport ke luar negeri.
“Kami pasarkan di Amerika Serikat, Swiss, Selandia Baru dan beberapa negara lainnya,” kata Direktur PT Sari Rambut Wig Production, Nengah Suasta saat memberi penjelasan kepada Koster, Sabtu 24 Maret 2018.
Suasta menjelaskan, jika perusahaan tempatnya bekerja juga memprosuksi tas yang diberi merk Tas Merah yang juga dipasarkan di luar negeri. Uniknya, pabrik ini seringkali mendapat pesanan wig dan tas artis-artis ternama luar negeri.
Selain itu, seni patung tiga dimensi yan diproduksi di pabrik ini juga sering dipesan untuk syuting film horor Hollywood.
“Sering dipesan untuk syuting film bergenre horor. Tasnya juga banyak dipesan artis. Untuk nahan-bahan sementara ini kami impor dari Hong Kong. Proses desain dan pembuataannya di sini, lalu diimpor ke luar negeri,” papar dia.
Tak hanya proses produksi bahan baku, di sini juga tersedia studio syuting untuk film bergenre horor bagi production house yang mau menggunakannya.
Sejumlah film horor Hollywood pernah melakukan syuting di lokasi ini. Calon gubernur yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKPI, PAN dan PKB ini senang dengan produksi dan pemasaran yang dilakukan oleh PT Sari Rambut Wig Production.
Ke depan, Koster yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) itu ingin mengembangkan industri berbasis budaya. Koster bahkan berjanji ikut membantu pemasaran produk-produknya. “Ini amat bagus dan perlu dikembangkan. Kita siap bantu pasarnya,” ujarnya.
Selain itu, Koster juga terpukau dengan lokasi pabrik yan berada di pedesaan. Menurutnya, pabrik yang banyak menyerap tenaga kerja ini patut didukung guna membuka memutus pengangguran di desa-desa. “Lokasi pabriknya bagus. Artinya, pemerataan perekonomian sampai tingkat desa bisa dilakukan degam cara seperti ini. Apalagi menyerap tenaga kerja di desa-desa,” papar Koster.
Ke depan, ia berharap hal itu dapat dilakukannya ketika memimpin Bali kelak. Membuka pabrik di desa agar dapat memberdayakan tenaga kerja lokal. “Kita akan buat yang seperti ini. Bagus sekali konsepnya,” kata Koster. Sementara itu, saat melihat lokasi pembuatan rambut palsu, Koster mendapat sambutan hangat dari para pekerja yang rata-rata perempuan itu. Salam satu jalur pun menggema dari ratusan pegawai PT Sari Rambut Wig Production. (*)