BANGLI– Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster mengungkapkan keberadaan puri-puri di Bali menjadi warisan menyimpan banyak sejarah tentang tata cara kehidupan dan kearifan lokal masyarakat Bali.
Hal itu disampaikannya saat mengunjungi Puri Rum Bangli di sela kampanyenya di Kabupaten Bangli. Pada keaempatan itu, Koster diajak berkeliling puri yang memiliki sejarah panjang itu.
Bahkan, Koster jiga diajak melihat tempat pemandian raja yang tak boleh sembarang orang memasukinya.
Hanya saja, kondisi Puri Agung Bangli kini tak terlalu terawat. Hal itu diakui salah satu tokoh Puri Agung Bangli, Anak Agung Alit Ardanata. Sebagai generasi penerus, Ardanata bersama keluarga besar Puri Agung Bangli mencoba memperbaiki puri yang tak terawat itu.
“Sebagai generasi penerus kami memiliki tanggung jawab melestarikan. Satu per satu kami perbaiki walau tidak maksimal, tetapi terus kami wujudkan upaya itu,” terangnya akhir pekan lalu.
Karenanya, ia berharap banyak kehadiran Koster dapat menjadi ujung tombak pelestarian Puri Agung Bangli.
“Mudah-mudahan kedatangan Pak Koster menjadi langkah awal untuk pelestarian puri-puri di Bangli, khususnya Puri Agung Bangli. Tentu ini akan berdampak luas bagi city tour dalam konteks pariwisata budaya untuk mengangkat perekonomian Bangli,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Ardanata bersama keluarga besar puri seperti Anak Agung Gede Agung, Anak agung Oka Artawan, Anak Agung Gede Oka Sudan dan Anak Agung Gede Adi Suciaka meminta kepada Koster agar ikut melestarikan peninggalan bersejarah ini.
Atas hal tersebut, Koster menegaskan komitmennya untuk pelestarian puri yang terletak di Jalan Kusuma Yudha, Bangli itu. Setelah berkeliling, Koster mengakui kondisi bangunan sudah amat tua, lapuk dan terkesan tak terawat dengan baik. Padahal, puri ini memiliki sejarah peradaban masyarakat Bali.
“Luasnya masih terjaga, tapi memang kondisinya sudah tua, beberapa bangunan juga sudah lapuk. Tentu ini harus menjadi perhatian serus dan saya komitmen untuk hal ini,” tegas dia.
Kandidat yang diusung PDI Perjuangan dan didukung, PAN, Hanura, PKB dan PKPI itu melanjutkan, Puri Agung Bangli merupakan warisan dan karya budaya Bali. Bagi dia, Puri Agung Bangli bukan hanya milik puri, tetapi juga karya dari para undagi.
“Ukirannya, bangunan puranya, juga di pelinggih itu bagus sekali. Kuno menjadi warisan budaya Indonesia, Bali, khususnya Kabupaten Bangli,” tutur dia.
Baginya, Puri Agung Bangli mencerminkan kehidupan masyarakat yang tinggal di puri pada zaman dahulu. “Ada purinya, ada pura. Ini satu kesatuan cara kehidupan masyarakat puri kita dulu di puri. Ini cara kehidupan yang menjadi warisan dan kearifan lokal Bali,” papar Koster. (*)