![]() |
ilustrasi |
Kabarnusa.com – Warga banyak memanfaatkan sumur bor untuk mememuhi kebutuhan air bersih menyusul ancaman krisis air bersih melanda Kota Denpasar, Bali.
Tersendatnya pasokan aliran air PDAM membuat warga lebih memilih memanfaatkan sumur bor.
Ketua Komisi II DPRD Bali Ketut Suwandi menegaskan, sejatinua ancaman krisis air bersih sudah terlihat sejak beberapa tahun terakhir.
Kata dia, saat ini sudah terjadi krisis air bersih karena pengelolahan PDAM belum optimal.
“Tujun tahun lalu, PDAM Kota Denpasar baru mengebor 7 sumur air bawah tanah (ABT) dan saat ini sudah ada 21 sumur ABT,” tandasnyadalam diskusi bertajuk “Air Denpasar, Dari Mana dan Kemana” di Denpasar, Rabu (22/4/2015).
Hal itu menandakan jika kebutuhan air bersih mengalami peningkatan dari tahun ke tahun padahal ketersediaan air bersih tidak mencukupi.
“Banyak masyarakat lebih memilih bikin sumur bor sendiri dan menyebar sehingga rata-rata volume air ABT terus menurun,” tukas politisi Partai Golkar itu.
Hal sama disampaikan praktisi Made Giri Yasa bahwa Kota Denpasar dan wilayah Bali selatan saat ini dalam ancaman krisis air yang layak konsumsi baik untuk minum, mandi, cuci dan siram tanaman.
Berdasar data jumlah pelanggan PDAM mencapai 78 ribu di mana hampir 30 persen tidak terlayani dengan baik alias dalam mendapatkan air PDAM.
Jumlah penduduk Kota Denpasar saat ini sekira 800 ribu sampai 1 juta orang, dengan perkiraan kebutuhan air perorang minimal 150 liter perharinya.
Jumlah kebutuhan air itu belum lagi untuk kebutuhan domestik seperti peternakan, irigasi, siram tanaman dan lainnya sehingga total kebutuhan di Denpasar mencapai 167 juta liter perharinya.
Sementara, ketersediaan air di Kota Denpasar tidak mencapai jumlah itu sehingga warga harus antre bergilir menunggu satu hingga dua hari datangnya air.
Belum lagi ada antrian pelanggan yang belum terlayani dengan baik dengan alasan daya dukung ketersediaan air belum mencukupi.
Ini artinya kita defisit air bersih, padahal air permukaan masih banyak terbuang begitu saja,” katanya.
Saat ini pelayanan yang diberikan PDAM Denpasar belum mampu memberikan pelayanan yang memuaskan, sebab rumah tangga yang menjadi pelanggan saja belum sepenuhnya mendapatkan air bersih yang memadai. (kto)