Krisis Air, Ratusan Hektar Sawah Mengering

24 September 2014, 02:00 WIB

KabarNusa.com – Musim kemarau yang berkepanjangan di Kabupaten Jembrana, Bali mengakibatkan beberapa desa seperti Yehembang dan Yehembang Kauh Kecamatan Mendoyo mengalami krisis air sehingga berdampak pula pada mengeringnya areal sawah.

Beberapa subak terkena imbas krisis air ini seperti di Subak Yehembang membuat masa tanam mundur lantaran pasokan air ke sawah-sawah terhambat.

Ratusan hektar sawah di Subak Lanyah dan Subak Babakan Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, juga tak luput dari kekeringan.

Sawah-sawah milik petani di dua subak tersebut terbengkalai lantaran krisis air. Padahal sawah-sawah tersebut sebelumnya merupakan lahan pertanian produktif.

“Jangankan menanam padi, menanam palawija saja sudah tidak mungkin. Banyak yang mencoba nanam kedele tapi rugi,” terang IB Purnawirawan, salah seorang anggota subak setempat yang juga Perbekel Mendoyo Dauh Tukad Selasa (23/9/2014).

Krisis air di wilayahnya mulai terjadi saat musim panen sebelumnya. Karena kekurangan air, hasil panen petani menjadi kurang maksimal.

sawah milik dirinya seluas satu hektar juga hasil panennya kurang maksimal dan merugi.

“Sekitar 80 persen petani di sini mengalami gagal panen karena kekeringan,” akunya. (dar)

Berita Lainnya

Terkini